Wisata Belitung

Madu Trigona, Wisata Belitung yang Ada di Hutan Kerangas Desa Cendil, Memiliki Cita Rasa 'Nano-nano'

Rasa yang dimiliki oleh madu trigona berupa perpaduan dari rasa asam, asin, dan manis atau nano-nano. Konon katanya, rasa madu trigona yang manis...

Bangkapos.com
Madu Trigona, Wisata Belitung yang Ada di Hutan Kerangas Desa Cendil, Memiliki Cita Rasa 'Nano-nano' 

POSBELITUNG.CO -- Di Hutan Kerangas yang terletak di Desa Cendil, Belitung Timur, terdapat wisata menarik yang sayang untuk dilewatkan, yakni mengenal madu trigona.

Madu trigona diprosuksi oleh lebah hitam yang memiliki bentuk tubuh kecil dan kurus.

Lebah ini adalah spesies primitif yang hanya menghasilkan sedikit madu dan madu yang dihasilkan cenderung bertekstur cair.

Oleh karenanya dibutuhan lebah trigona berjumlah banyak untuk menghasilkan madu yang banyak pula.

Lebah trigona menghasilkan madu terbaik karena mengandung bee pollen paling tinggi.

Mereka juga merupakan produsen propolis terbaik di dunia.

Baca juga: Wisata Belitung: Oleh-oleh Khas Desa Cendil, Ada Terasi Mengguru, Teh Pasak Bumi, dan Madu Trigona

Baca juga: Waktu Terbaik Wisata Belitung ke Pantai Tanjung Marang Bulo, Bisa Camping dan Bakar Ikan

Saat berkunjung ke Hutan Kerangas Desa Cendil, Anda dapat melihat budidaya madu trigona.

Tak hanya melihat, jika Anda ke sini dengan menggunakan paket wisata yang telah disediakan pihak pengelola, Anda berkesempatan untuk mencicipi langsung madu trigona.

Agusti Randa selaku Pengelola Geosite Hutan Kerangas Cendil mengatakan Anda bisa langsung mencicipi madu trigona langsung dari sarangnya.

"Sangat bisa sekali (menyedot madu dari sarangnya), justru ini sudah masuk paket (wisata)," ujar Agusti Randa.

Madu trigona dikenal memiliki cita rasa yang unik.

Jika pada umumnya madu memiliki cita rasa manis, namun berbeda halnya dengan madu trigona.

Rasa yang dimiliki oleh madu trigona berupa perpaduan dari rasa asam, asin, dan manis atau nano-nano.

Konon katanya, rasa madu trigona yang manis dan cenderung asam ini berasal dari makanan lebah itu sendiri.

Lebah trigona tidak hanya menghisap nektar dari tanaman berbunga.

Lebah kecil berwarna hitam ini juga disebut mendapatkan makan dari tanaman lain, seperti rempah-rempah.

Jenis lebah dan pakannya yang berbeda dari lebah biasa, membuat madu trigona memiliki sejumlah khasiat.

Ini lah nilai yang kemudian menjadi nilai tambah dari madu trigona.

Baca juga: Wisata Belitung: Pantai Tanjung Marang Bulo, Air Pantainya Sangat Jernih, Dapat Snorkeling Sepuasnya

Baca juga: Wisata Belitung di Pulau Seliu, Ada Danau Purun, Memiliki Panorama Hutan Rawa Purun Tak Berujung

Selain memilliki cita rasa nano-nano, madu trigona juga banyak dicari lantaran dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Misalnya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, mulai dari batuk, mengatasi susah tidur, dan menjaga stamina.

Di Hutan Kerangas Cendil, pihak pengelola menyediakan madu trigona yang telah dikemas dalam botol berukuran 250 ml.

Dengen begitu Anda bisa membawa pulang madu trigona ini sebagai buah tangan atau oleh-oleh.

Agusti Randa mengatakan bahwa setiap wisatawan yang berkunjung ke Hutan Kerangas Cendil dan kemudian mencicipi madu trigona, mereka cenderung ingin membelinya dalam jumlah yang lebih banyak.

"Biasanya sih setelah selesai mencicipi itu pasti mereka menanyakan 'ini ada ga stocknya, ada ga barangnya'," imbuh Agusti.

Melansir dari Kompas.com, madu trigona ini bisa dikonsumsi sebanyak satu hingga dua kali dalam sehari.

Berbeda dengan madu lainnya yang bisa langsung diminum, madu trigona harus dicampur dengan air terlebih dulu.

Sebanyak satu sendok makan madu trigona bisa dicampur dengan segelas air putih atau teh, kemudian baru diminum.

Sebaiknya mengonsumsi madu trigona untuk kesehatan yakni sebelum tidur atau saat bangun tidur.

(Posbeliltung.co/Fitri Wahyuni)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved