Berita Belitung

Tingkatkan Pelayanan RSUD Marsidi Judono, Wabup Minta Pemetaan Kebutuhan Dokter Spesialis

Selain memberlakukan online booking yang berjalan baik, perlu ada penataan sehingga antrean pendaftar tidak memberikan kesan buruknya pelayanan.

Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Rapat akselerasi pelayanan kesehatan yang berlangsung di ruang rapat Bupati Belitung, Rabu (29/3/2023). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie meminta adanya pemetaan kebutuhan dokter spesialis dalam upaya peningkatan layanan RSUD Marsidi Judono. Adanya pemetaan tersebut agar tidak terlalu banyak pasien yang dirujuk ke rumah sakit di luar daerah. Termasuk pula menjadi bagian upaya peningkatan layanan RSUD. 

Dalam rapat akselerasi pelayanan kesehatan di Ruang Rapat Bupati Belitung, Rabu (29/3/2023), Isyak mengatakan Program Sehati atau sistem pelayanan kesehatan terintegrasi harusnya bukan program yang diulang-ulang.

Makanya peningkatan layanan dari pemenuhan dokter spesialis di RSUD perlu dilakukan sehingga manajemen rumah sakit bersama dinas kesehatan harus menyusun medical services plan.

"Sehingga nanti bisa didorong BKPSDM untuk mendorong tugas belajar untuk pendidikan spesialis dan sub spesialis. Kalau misal ada arah medical tourism jantung, maka bisa petakan kebutuhan SDM untuk itu. Kalau ada dokter umum yang mau, bisa diarahkan (tugas belajar) sesuai dengan kebutuhan," katanya. 

Selain pemetaan kebutuhan dokter spesialis, menurutnya peralatan dan keberadaan SDM harus sejalan sehingga pengadaan peralatan harus mempertimbangkan ada atau tidaknya SDM yang akan mengoperasionalkan. Juga adanya SDM yang sesuai harus dilengkapi dengan peralatan yang mendukung kinerja.

Peralatan yang ada juga harus dilakukan pemeliharaan agar tidak ada layanan yang terhenti karena peralatan yang rusak.

Rutin mengunjungi RSUD setelah pergantian pimpinan, Isyak juga meminta manajemen RSUD Marsidi Judono mengatur registrasi agar tidak ada penumpukan. Selain memberlakukan online booking yang berjalan baik, perlu ada penataan sehingga antrean pendaftar tidak memberikan kesan buruknya pelayanan. 

"Termasuk harus punya emergency plan, jangan sampai orang tidak bisa masuk ruang rawat inap karena pasien penuh," lanjutnya. 

Setelah Ramadan, ia pun memberikan masukan agar menyediakan minuman sehat untuk orang yang antre. Juga ada petugas prioritas yang mengenakan rompi yang bertugas mendahulukan pelayanan terhadap lansia dan disabilitas. Termasuk ada relawan digital yang membantu pasien atau keluarga pasien untuk mendaftar secara online.

Sementara itu, Direktur RSUD Marsidi Judono dr Ratih Lestari Utami MMR mengatakan akan melakukan pemetaan kebutuhan SDM dokter spesial dan subspesialis. Termasuk apoteker yang memang ada standar yang harus dipenuhi jika mengejar rumah sakit tipe B.

Terkait pelayanan, menurutnya inovasi pendaftaran secara daring atau online kini jumlah penggunanya terus meningkat dalam periode Januri-Maret.

"Dalam aplikasi Simino ini, sudah terdapat jadwal dokter sehingga memudahkan pasien," katanya. 

Pihaknya pun telah memasang informasi yang memuat kontak layanan aduan ke Besadu atau Belitung Saluran Aspirasi yang ditempelkan di IGD, poli pendaftaran, dan kotak saran. 
 
Sementara buat pengadaan relawan digital, nantinya akan dilakukan koordinasi lebih lanjut untuk penyediaan SDM di luar dari SDM rumah sakit. 

Proses Dokter Spesialis

Kepala BKPSDM Kabupaten Belitung, KA Azhami mengatakan untuk tugas belajar, berdasarkan data saat ini yang sedang menempuh pendidikan dari RSUD Marsidi Judono ada 9 orang. Dua di antaranya melalui porsi APBD untuk spesialis patologi klinik serta spesialis forensik dan medikolegal. 

Halaman
12
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved