Berita Pangkalpinang
Soal Kasus Penembakan di Kantor MUI, Begini Respon Muhammadiyah Bangka Belitung
Insiden penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Selasa (2/5/2023) siang tadi, mendapat sorotan berbagai pihak.Simak beritanya:
POSBELITUNG.CO - Insiden penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jl Proklamasi Jakarta, Selasa (2/5/2023) siang, mendapat sorotan berbagai pihak, antara lain oleh Perwakilan Muhammadiyah (PWM) Bangka Belitung (Babel).
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bangka Belitung, Fadillah Sabri berharap agar motif dari penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), dapat diusut tuntas.
"Siapa pun yang melakukan itu adalah tindakan yang tidak dibenarkan, dan itu sangat biadab, karena simbol dari lembaga keulamaan dan keislaman Indonesia, itu harus diusut tuntas apa yang melatarbelakanginya dan jika perlu siapa yang dibelakang itu," ujar Fadillah.
Dia berharap tidak ada motif politik yang melatarbelakangi terjadi kejadian penembakan tersebut,
"Perlu diusut, apakah yang bersangkutan berdiri sendiri? atau ada orang lain dibelakangnya, mudah-mudahan dapat dituntaskan motifnya, ini menjadi suatu hal yang menakutkan lembaga keulamaan kita, mudah-mudahan tidak ada motif politik," katanya.
Dia menyarankan agar MUI daerah ikut berkoordinasi dengan kepolisian untuk melindungi MUI di daerah.
"Untuk kita di daerah tetap waspada dan berkoordinasi dengan pihak penegak hukum terutama kepada para ulama di Babel harus tetap dikawal, dijaga dan harus dalam koordinasi kelembagaan masing-masing," katanya.
Dia berharap kondisi di Bangka Belitung tetap kondusif dan tak terjadi hal serupa.
"Masyarakat tidak perlu gegabah juga, ini kita lihat dari sudut pandang komperhensif, ini merupakan kriminalitas, atau pun ada indikasi politik, tentu itu tidak kita inginkan, apalagi menjelang tahun politik, sangat-sangat riskan hal seperti itu, mudah-mudahan di Babel aman," katanya.
Baca juga: Biodata Mustofa, Pelaku Penembakan di Gedung MUI, Mengaku Wakil Nabi Tinggalkan Surat Wasiat
Seperti diketahui Gedung Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta, Selasa (2/5/2023) siang diserang seorang pria berusia lanjut (Lansia). Pria itu membawa sepucuk pistol dan menembak pegawai kantor tersebut.
Pelaku penembakan ternyata bernama Mustofa (60), Warga Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Kedongdong, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Sebelum melakukan aksinya hari ini, pelaku disebut sudah pernah tersangkut kasus hukum.
Mustofa disebut pernah mendekam di penjara atas kasus pengerusakan kaca Kantor Ketua DPRD Lampung pada Tahun 2017 silam.
Mustofa juga pernah mengaku dirinya sebagai wakil nabi.
Dalam aksinya siang tadi sekira Pukul 11.00 WIB di Kantor MUI Pusat, Mustofa ngotot ingin bertemu Ketua MUI, namun tak diizinkan pegawai kantor itu.
Mustofa pun melepaskan dua kali tembakan menggunakan air softgun yang dibawanya.
Satu tembakan dia arahkan kepada petugas MUI yang berada di meja resepsionis serta satu tembakan lagi diarahkan ke kaca belakang lobby, di mana pecahan kaca itu turut mengenai satu pegawai MUI lainnya.
Usai melakukan aksinya, Mustofa sempat berusaha melarikan diri namun berhasil ditangkap aparat keamanan MUI yang kemudian menghubungi anggota kepolisian.
Tak lama setelahnya, Mustofa dinyatakan meninggal dunia di Puskemas Menteng karena diduga alami serangan jantung.
Saat berusaha melarikan diri, pelaku disebut sempat terjatuh yang membuatnya tak sadarkan diri.
Dalam video yang beredar, pelaku yang mengenakan kemeja kotak-kotak memang terlihat lemas saat diamankan.
"Untuk tersangka, nanti akan kita autopsi. Apa, sebab-sebab apakah yang bersangkutan punya penyakit dan lain-lain, kami belum bisa menyimpulkan," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto usai proses oleh TKP di lokasi kejadian, Selasa (2/5/2023) seperti dikutip pada Laman Tribunjakarta.com, .
Karyoto mengatakan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror untuk mendalami latar belakang Mustofa.
Hal itu untuk mengorek apakah Mustofa berafiliasi dengan jaringan terorisme dalam melakukan aksinya di Kantor MUI.
"Sementara ya kita dalami lah terkait dengan itu kami juga akan koordinasi dengan Densus apakah orang ini ada dalam jaringan atau tidak, kami tidak berani menyimpulkan sekarang," ujar dia.
Saat ini, ujar Karyoto, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Lampung mengingat berdasar kartu identitasnya pelaku beralamat di Lampung.
"Anggota kami juga akan segera ke Lampung berkoordinasi bagaimana latar belakang tersangka ini," ujar Karyoto.
Sementara itu dikutip pada Laman Tribungorontalo.com disebutkan, sepucuk surat ditinggalkan pria yang melepaskan tembakan ini.
Surat ditujukan ke Kapolda Metro Jaya. Isinya bernada seruan untuk menembak pejabat di RI, terutama orang-orang MUI.
"Saya bersumpah atas nama Allah dan Rasul saya akan cari senjata api saya akan tembak penguasa/pejabat di negeri ini terutama orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu," tulis Mustofa NR dalam surat tersebut.
Surat yang berjudul "Sumpah yang Kedua" itu tertanggal 25 Juli 2022.
Staf MUI Syahroel Jandie mengatakan pelaku sering datang ke MUI membawa surat.
"Suratnya tidak jelas, mungkin karena tidak ditanggapi dia kesal," kata Syahroel.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komarudin mengatakan usai ditangkap pelaku meninggal dunia.
Jasad pelaku diamankan Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
"Iya tewas, sekarang ada di Kramat Jati," ucap Komarudin.
Komarudin kemudian membeberkan detik-detik pelaku tewas.
Ia menjelaskan sejak diamankan petugas, Mustofa sudah tak sadarkan diri.
Polisi kemudian membawa Mustofa ke Puskemas Menteng
Dokter Puskemas Menteng lalu menyatakan kalau Mustofa sudah meninggal dunia.
"Sejak diamankan di TKP pelaku sudah tak sadarkan diri, kemudian dibawa ke Polsek tetap tidak sadar," kata Komarudin.
"Kemudian kita bawa ke Puskesmas Menteng, dokter Puskesmas Menteng mengatakan pelaku sudah meninggal, katanya.
Profil Singkat Mustofa
Terbaru, polisi mengungkapkan identitas pelaku penembakan Kantor MUI Pusat, di Jakarta Pusat.
Ia adalah pria asal Lampung, bernama Mustopa NR alias M.
Berdasarkan informasi, Mustofa beralamat di Sukajaya Lampung, dan berprofesi sebagai seorang petani kebun.
Ia lahir pada April 1963.
Walau sudah berusia 60 tahun, namun Mustofa tidak kapok melakukan tindak pidana.
Ia diketahui adalah seorang residivis yang pernah terlibat kasus pengrusakan di Kantor DPRD Lampung.
Hal ini diungkap oleh Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad.
"Iya kalau dari database yang kami terima atas nama Mustofa NR itu pernah ada catatan kriminalnya, pernah melakukan suatu tndakan, tindak pidana pengerusakan di salah satu instalasi vital atai objek vital, itu di Kantor DPRD Provinsi Lampung di tahun 2016," kata Pandra kepada Tribunnews.com, Selasa (1/5/2023).
Kata Zahwani, ia ketika itu sudah berhasil ditangkap dan menjalani masa hukuman.
Ia dituntut lima bulan penjara atas dakwaan tentang pengrusakan.
"Itu yang ditersangakakan di dalam dakwaan Pasal 406 KUHP tentang pengerusakan," jelasnya.
(Posbelitung.co/Cici Nasya Nita/TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra/Tribungorontalo.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Sepucuk Surat Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat, Begini Isinya, https://gorontalo.tribunnews.com/2023/05/02/sepucuk-surat-pelaku-penembakan-di-kantor-mui-pusat-begini-isinya
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Profil Pelaku Penembakan Kantor MUI, Dulu Pernah Rusak Kantor DPRD Lampung, Kini Giliran Teror MUI, https://jakarta.tribunnews.com/2023/05/02/profil-pelaku-penembakan-kantor-mui-padahal-sudah-lansia-tapi-tak-kapok-lakukan-tindak-pidana?page=all
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terungkap Identitas Penembak Gedung MUI, Pria 60 Tahun Asal Lampung yang Pernah Mengaku Wakil Nabi, https://jakarta.tribunnews.com/2023/05/02/terungkap-identitas-penembak-gedung-mui-pria-60-tahun-asal-lampung-yang-pernah-mengaku-wakil-nabi
Kasus Penembakan
korban penembakan
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
lansia
biodata
Muhammadiyah
Fadillah Sabri
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Posbelitung.co
| Udin Tunaikan Nazar, Gunakan Uang Pribadi Sumbang Ambulans ke Masjid Ar Rahman Pangkalpinang |
|
|---|
| Pemkot Pangkalpinang Tinjau Titik Rawan Banjir, Prof. Udin dan Wawako Ajak Warga Gotong Royong |
|
|---|
| Wali Kota Prof. Udin Ajak Guru Aktif di Medsos Bangun Citra Positif PGRI di Era Digital |
|
|---|
| Wali Kota Pangkalpinang Ingatkan Generasi Muda Agar Kuat Hadapi Perubahan Zaman |
|
|---|
| Momen Hari Sumpah Pemuda, Wali Kota Pangkalpinang Ajak Pemuda Memperkuat Persatuan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.