TKI
Kisah Akila, jadi TKI di Brunei Darussalam selama 11 Tahun, Semua karena Faktor Kebutuhan
Akila, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Brebes, Jawa Tengah sudah 11 tahun bekerja di Brunei Darussalam. Diungkapkan oleh Akila, ia rela menjadi TKI
POSBELITUNG.CO -- Akila, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Brebes, Jawa Tengah sudah 11 tahun bekerja di Brunei Darussalam.
Diungkapkan oleh Akila, ia rela menjadi TKI di Brunei Darussalam karena faktor ekonomi.
Negara Brunei menjadi tujuan Akila lantaran negara tersebut dinilainya sebagai negara dengan mayoritas masyarakat menganut agama Muslim.
Tak hanya itu, masyarakat di Brunei Darussalam juga dikenal baik-baik, budayanya dan bahasanya tidak jauh berbeda dengan Indonesia.
"Karena kebutuhan yang pertama, yang kedua karena negara Muslim, alhamdulillah. Orangnya baik-baik semua," ungkap Akila lewat kanal YouTube Kang Adink.
Pemilik kanal YouTube Kang Adink sering kali memuat konten yang berisi tentang kehidupan TKI yang ada di Brunei Darussalam.
Kali ini ia sengaja mengaja Akila untuk berbagi pengalaman selama bekerja menjadi TKI di sana.
• Gaji Wewen TKI Pelayan Restoran di Brunei, Kerja 10 Jam per Hari, Dapat Rp5,5 Juta per Bulan
Baca juga: Gaji TKI Korea Menyentuh Angka Rp30 Jutaan, Mau dapat Rp50 Juta? Siap Kerja Malam hingga Capek
Baca juga: Daftar Lengkap Harga OPPO Terbaru AKhir Mei 2023, dari OPPO A96, A78 5G Hingga Find N2 Flip
Ketika ditanya apakah TKI bernama Akila itu tidak ingin mencoba peruntungan dengan bekerja di Taiwan maupun Hong Kong, Akila mengatakan dirinya tidak tertarik sama sekali.
Selama 11 tahun bekerja di Brunei Darussalam, apa yang telah didapatkan oleh TKI perempuan tersebut sudah lebih dari cukup.
"Tidak ada niatan ke Hong Kong Taiwan?" tanya pemilik kanal YouTube Kang Adink.
"Insha Allah tidak, di sini saja, alhamdulillan," jawab Alika.
Kang Adink mengatakan, banyak faktor seseorang akhirnya memilih untuk menjadi TKI dan bekerja di luar negeri.
Faktor pertama tentunya adalah karena ekonomi.
Negara Brunei dipilih oleh TKI bernama Akila juga ada alasannya, Kang Adink menyebut bahwa proses untuk bekerja di negara tersebut jauh lebih mudah.
Bahasa yang mereka gunakana pun sama, sehingga tidak perlu adanya pelatihan bahasa seperti jika hendak menjadi TKI di Taiwan, Hong Kong, ataupun Arab Saudi.
Siti, Mantan TKI Taiwan Rela Berkorban untuk Anak Majikan Difabel, Nafkah Bagi Dua dengan Keluarga |
![]() |
---|
Ibu Lebih Sayang Anjing Ketimbang Anak, Mantan TKI Ini Bawa Anak Majikan Pulang ke Indonesia |
![]() |
---|
Gadis Cantik Ini Bongkar Alasannya Betah jadi TKI di Malaysia, Ternyata Sudah 7 Tahun Bekerja |
![]() |
---|
Ingin Kerja di Kilang RBA Malaysia? Simak Tips TKI Bernama Amalia Zaida Berikut |
![]() |
---|
Perempuan Ini Spill Biaya Hidup Jadi TKI di Malaysia, Sebulan Rp2,5 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.