TKI

Kisah Akila, jadi TKI di Brunei Darussalam selama 11 Tahun, Semua karena Faktor Kebutuhan

Akila, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Brebes, Jawa Tengah sudah 11 tahun bekerja di Brunei Darussalam. Diungkapkan oleh Akila, ia rela menjadi TKI

YouTube Kang Adink
Kisah Akila, jadi TKI di Brunei Darussalam selama 11 Tahun, Semua karena Faktor Kebutuhan 

"Rata-rata memang yang kerja ke sini itu karena faktor kebutuhan dan yang keduanya ke Brunei Darussalam itu prosesnya lebih mudah, karena tidak perlu bahasa," jelas Kang Adink.

Sebelas tahun bekerja menjadi TKI di Brunei Darussalam, Akila mengatakan bahwa gajinya sudah sangat mencukupi.

Namun dulu saat pertama menginjakan kaki di Brunei Darussalam pada tahun 2013, Alika hanya dibayar sebesar 200 Ringgit.

Sekarang Akila bekerja di sebuah restoran India yang ada di Brunei Darussalam.

Dalam waktu dekat, ia mengaku belum ada keinginan untuk kembali ke Tanah Air, lantaran belum memiliki modal yang cukup untuk membuat usaha.

Jika pun nanti ia harus kembali, setidaknya TKI bernama Akila ini sudah memiliki kegiatan lain yang tentunya jauh lebih bermanfaat.

"Sebenernya sih kalau dibilang seperti itu masih ingin kerja di sini dulu kalau belum ada usaha di rumah," kata Akila.

Kembali lagi, tujuan seseorang bekerja ke luar negeri adalah karena faktor ekonomi yang sangat mendesak.

Oleh karenanya, meski berada di luar negeri mereka tidak bisa bersenang-senang ataupun liburan.

Mereka dituntut untuk mandiri dan bekerja di sana agar menghasilkan pendapatan yang lebih baik.

Tentu saja itu semua dilakukan untuk mengubah kehidupan di kampung halaman menjadi lebih baik.

"Karena kita memang ke sini bukan mau senang-senang tapi karena kebutuhan, bahkan kita kalau terima gaji cuma megang doang, trus kirim," kata Kang Adink.

"Kalau mau ke Brunei siapkan mental dulu, mentalnya kudu kuat," pesan Akila.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved