Berita Belitung

Masyarakat Resah Ulah Anjing Liar di Pusat Kota Tanjungpandan, DKPP Belitung Ungkap Soal Dilematis

Dalam pantauan Posbelitung.co, Rabu (2/8/2023), anjing-anjing liar ini berbaring di tengah jalan maupun di sekitar area Bundaran Satam, Belitung.

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Anjing liar berkeliaran di tengah Kota Tanjungpandan, Belitung, Rabu (2/8/2023). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Ulah anjing-anjing liar yang berkeliaran di sekitaran pusat Kota Tanjungpandan , Kabupaten Belitung, meresahkan masyarakat.

Dalam pantauan Posbelitung.co, Rabu (2/8/2023), anjing-anjing liar ini berbaring di tengah jalan maupun di sekitar area Bundaran Satam.

Bahkan, saat sepeda motor pengendara melintas, anjing liar tersebut bahkan menggonggong dan mengejar pengendara.

Sontak pengendara yang melintas terlihat panik, lantas menarik tuas gas menjauhi anjing tersebut.

Berkeliarannya anjing-anjing tak bertuan ini juga dikeluhkan masyarakat di media sosial.

Dalam grup Facebook Forum Informasi Masyarakat Belitung, akun Wahyu Dwi Firzie menuliskan keresahannya.

Anjing-anjing luar tersebut memicu terjadinya kecelakaan antara pengendara motor dan mobil akibat pengendara motor yang dikejar anjing.

"Bismillah. Ijin menginfokan khususnya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung, minta tolong pak Wabup Belitung Isyak Meirobie, anjing-anjing liar yang ad di bundaran satam ne di kondisikan, Tadik pagi tgl 31 Juli 2023 ad kecelakaan di bundaran satam antare mutor dan mubel gara-gara pengguna motor e di kejar dari asuk..." tulisnya.

Ia juga mengkhawatirkan penyakit rabies yang disebabkan oleh hewan tersebut seperti yang terjadi di beberapa daerah.

Dia juga berharap agar hal ini ditindaklanjuti agar tak terjadi kejadian serupa.

Membalas postingan ini, warganet pun turut menyampaikan keluhan senada.

Di antaranya bahkan menceritakan pengalaman dikejar anjing liar hingga meminta pihak terkait menanggulangi permasalah ini.

Apalagi Belitung menjadi tempat wisata sehingga banyaknya anjing liar yang berkeliaran yang tak enak dilihat.

Dilematis

Menjawab keluhan ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Destika Efenly mengatakan mengatasi persoalan ini memang dilematis.

Lantaran ada pertentangan antara kelompok pecinta binatang dan masyarakat yang merasa terganggu.

"Aku setuju mengatakan anjing liar sekarang sudah menjadi hama. Anjing liar, anjing tidak bertuan. Kalau anjing peliharaan memang harusnya dikurung, diikat, diberi makan," kata Destika, Rabu (3/8/2023).

"Yang masalahnya anjing liar, yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Kadang (masyarakat) dikejar anjing, risiko, belum lagi tertumbur. Cuman pemerintah daerah mau mengambil kebijakan (sulit)," ujar Destika.

Ia menjelaskan, pemda sudah menganggarkan untuk pembelian racun anjing, tapi sampai hari ini barang-barang tersebut tidak ada di pasaran.

Saat berkoordinasi ke kementerian terkait, juga ada larangan membunuh anjing liar.

Langkah pengebirian atau steril terhadap anjing liar sudah dilakukan. Namun setelahnya, binatang tersebut tetap dilepasliarkan.

"Kalau dikurung, apakah tidak butuh biaya? Untuk makannya. Di sisi lain anggaran, banyak kebutuhan lain yang diakomodasi, terutama yang berkaitan dengan ekonomi masyarakat," tuturnya.

Destika meyakinkan, pihaknya terus mencari langkah strategis sehingga anjing liar tidak berkeliaran, mengganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat serta mengganggu keindahan kota.

"Kami akan coba mencari strategi lain, kami akan koordinasi dengan kementerian lain, sehingga secara ketentuan kami tidak disalahkan. Karena jangan sampai ada fiksi seperti dulu, pernah terjadi ribut di media sosial karena anjing liar yang viral. Tidak bisa membahas masalah ini sepotong-sepotong," lanjutnya.

Mengenai adanya kekhawatiran masyarakat soal rabies, Destika menyampaikan bahwa secara teknis, Belitung masih bebas rabies.

Dalam menjaga ini, juga ada program rutin vaksinasi rabies.

Ia juga meminta kepada pemilik binatang yang berisiko menularkan rabies seperti anjing agar setiap anjing-anjing yang masuk ke Belitung ada rekomendasi bebas rabies.

Termasuk berkoordinasi dengan DKPP Belitung agar dapat dilakukan pemantauan dan vaksinasi rabies.

"Mungkin tahun depan, akan ada rakor wilayah Sumatera soal rabies. Masih lama, tapi ada strategi yang kami ambil. Juga kerjasama dengan semua pihak, kami selalu rekomendasi silakan anjing masuk, meskipun surat-suratnya lengkap tapi anjing peliharaan laporkan agar kami tahu situasinya," tutur dia.

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

 

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved