Duel Maut di Bangka Tengah

Duel Maut di Bangka Tengah, Warga Ini Sempat Melerai dan Suruh Korban Kabur, Namun Ini yang Terjadi

Ia menyaksikan aksi pengeroyokan membabi buta yang terjadi di sekitar lingkungan rumahnya di Jalan Dok Kelurahan Sungaiselan itu.

Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: Novita
Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra
Warga bernama Wero (50) menunjukkan bekas bercak darah di TKP kasus pengeroyokan di Kelurahan Sungaiselan, Kecamatan Sungaiselan, Bangka Tengah, Jumat (18/8/2023). 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Wero (50), warga Kelurahan Sungaiselan masih mengingat dengan jelas peristiwa duel maut yang terjadi di Jalan Dok Kelurahan Sungaiselan, Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah, pada Jumat (18/8/2023) dini hari.

Ia menyaksikan aksi pengeroyokan membabi buta yang terjadi di sekitar lingkungan rumahnya di Jalan Dok Kelurahan Sungaiselan itu.

Diketahui, akibat peristiwa tersebut, seorang lelaki bernama Enda tewas. Selain itu, ada juga yang dirawat di rumah sakit.

Pada saat peristiwa pengeroyokan terjadi, Wero sedang tidur.

Baca juga: Duel Maut di Bangka Tengah Dikabarkan Memakan Korban Lebih dari Satu Orang, Ada yang Dirawat di RS

Namun kemudian ia terbangun saat mendengar suara berisik di luar rumahnya.

Sontak dia bersama istrinya keluar rumah dan melihat Enda sedang dikeroyok oleh tiga orang.

"Kasihan liatnya, dia dibantai, digebuk pakai pakai kayu, udah kayak binatang," ungkap Wero.

Melihat itu, dirinya pun mencoba melerai hal tersebut serta meminta agar Enda melarikan diri.

Akan tetapi kata dia, saat itu Enda justru membalas aksi pengeroyokan terhadap dirinya itu dengan beberapa kali melancarkan pukulan.

"Padahal sudah saya suruh dia (Enda, red) kabur, tapi kayaknya mereka ini memang ada masalah dan dendam," jelasnya.

Aksi tersebut kemudian terus berlanjut, di mana dua dari tiga orang pengeroyok itu kemudian pergi sebentar untuk mengambil parang panjang.

Baca juga: Lelaki di Bangka Tengah Ini Meregang Nyawa Akibat Duel, Polisi Kejar Pelaku

Wero mengaku dirinya melihat betul kondisi Enda yang bersimbah darah akibat sabetan parang panjang beberapa kali.

"Parah lah kondisinya, mukanya itu hancur. Pinggangnya kena (sabetan, red), kepalanya kena, lengannya kena, banyak lah," ungkapnya.

Tak hanya itu, dirinya pun sempat diancam akan ditebas oleh pengeroyok tersebut.

"Mereka berdua yang ngambil parang itu kayaknya mabuk, soalnya ada kecium bau arak," sambungnya.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved