Sejak Tahun 2005 Ditemukan Hanya Dua Pasien Kaki Gajah di Pangkalpinang

POSBELITUNG.CO, BANGKA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pangkalpinang dr. Masagus Hakim menyebut, sejak tahun 2005 kemarin hanya dua kasus kaki gajah atau filariasis ditemukan di Pangkalpinang.

Sebelumnya, baru-baru ini, ditemukan 86 warga di 5 kecamatan Belitung Timur menderita penyakit kaki gajah.

"Untuk kasus filariasis atau kaki gajah kronis yang terlapor di Dinkes kota Pangkalpinang ada 2 kasus yaitu di Kelurahan Kejaksaan dan Kelurahan Batin Tikal, sampai dengan saat ini tidak ada laporan tambahan lagi," ujar Hakim kepada Bangkapos.com, Kamis (14/9/2023).

Kata Hakim, kedua kasus tersebut ditemukan tahun 2005 lalu. 

Menurutnya, untuk penderita kasus kaki gajah kronis tidak diberikan obat-obatan

"Untuk penanganan dilakukan perawatan personal hygiene pasien, pendampingan dan edukasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan sesuai domisili pasien," terangnya.

Hakim menyebut, kaki gajah atau filariasis adalah pembengkakan tungkai akibat infeksi cacing jenis filaria. Cacing ini menyerang pembuluh getah bening dan ditularkan melalui gigitan nyamuk.

"Penyakit parasit tropis yang memengaruhi kelenjar limfa dan pembuluh limfa ini disebarkan oleh nyamuk yang terinfeksi. Gigitan nyamuk ini menularkan parasit yang menuju sistem limfa," tuturnya.

Jika penderita kaki gajah digigit oleh nyamuk, cacing filaria dapat terbawa bersama darah dan masuk ke dalam tubuh nyamuk.

"Bila nyamuk ini menggigit orang lain, cacing filaria di tubuh nyamuk akan masuk ke dalam pembuluh darah dan pembuluh getah bening orang tersebut. Cacing filaria kemudian akan berkembang biak di pembuluh getah bening dan menyumbat peredaran getah bening sehingga menyebabkan kaki gajah," paparnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)