Puluhan Kasus Infeksi Cacing Filaria Ditemukan di Belitung Timur, Bisa Picu Penyakit Kaki Gajah

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Sebanyak 86 kasus terinfeksi cacing filariasis ditemukan di Belitung Timur pada 2023.

Menurut Pengelola Program Penanganan Filariasis, Sanuri, pengecekan infeksi mikro filaria dilakukan dengan tim dari Universitas Indonesia (UI) pada Mei 2023 lalu. 

"Hampir semua desa di Belitung Timur dilakukan pengecekan. Kalau di wilayah Puskesmas Gantung diambil tiga desa, Selinsing, Jangkar Asam, dan Limbongan," katanya dalam Dialog Ruang Kita Pos Belitung, Sabtu (23/9/2023). 

Setelah pengecekan, dua dari tiga desa tersebut ditemukan positif infeksi cacing filaria.

Kasus tersebut ditemukan di Desa Jangkar Asam sebanyak 8 kasus dari sekitar 400 sampel yang diambil.

Juga tiga kasus di Desa Limbongan dari total 300 sampel yang telah dikumpulkan. 

Sebanyak 8 dari 11 kasus tersebut terjadi pada usia produktif. 

"Yang parahnya di usia produktif, kalau lansia aktivitasnya sudah berkurang," lanjutnya. 

Pencegahan dari infeksi cacing filaria ini dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan yang disebut tablet anti kaki gajah.

Konsumsi obat pencegah kaki gajah ini dilakukan setahun sekali selama dua tahun berturut-turut. 

Jumlah tablet pencegah kaki gajah yang dikonsumsi berdasarkan tinggi badan. Obat ini dapat dikonsumsi pada rentang usia 2-70 tahun. 

Mencegah penyakit kaki gajah yang disebabkan oleh cacing filaria memang melalui konsumsi obat tablet anti kaki gajah.

"Maka untuk mencegahnya mengonsumsi tablet anti kaki gajah. Kalau sudah bengkak tidak bisa kembali normal," tambah Promosi Kesehatan, Rido Juli Asmanto. 

Selengkapnya mengenai penyakit filariasis atau kaki gajah dapat dilihat lebih lanjut di Facebook atau Youtube Pos Belitung bertajuk Mengenal Lebih Dekat Penyakit Filariasis.

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)