Kisah Pilu Pony, Orang Utan Kalimantan yang Dipaksa Jadi PSK, Dibayar Rp38 Ribu, Kini Usia 27 Tahun

Di masa kelam itu, Pony ‘disolek’ seperti manusia dan berpenampilan wanita. Bulu yang ada pada tubuhnya dicukur habis. Ia juga mengenakan pakaian...

Kolase tribunnews
Kabar terkini Pony, orangutan yang pernah viral karena jadi budak nafsu manusia. 

POSBELITUNG.CO -- Terungkap kondisi terbaru orang utan viral bernama Pony.

Lama tak terdengar kabarnya, Pony dikabarkan masih berada di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah ( Kalteng ).

Seperti diketahui, Pony yang merupakan orang utan asal Kalimantan Tengah ini dulunya pernah dijadikan sebagai pekerja seks komersial (PSK) untuk memuaskan nafsu para lelaki dengan bayaran Rp 35-38 ribu.

Di masa kelam itu, primata tersebut ‘disolek’ seperti manusia dan berpenampilan wanita.

Bulu yang ada pada tubuhnya dicukur habis. Ia juga mengenakan pakaian wanita dan didandan.

Akibatnya, beberapa bagian tubuh Pony mengalami iritasi karena tidak ada bulu yang melindungi kulitnya.

Tak hanya itu, Pony juga dilatih dan diajari untuk berjalan dan merayu para lelaki.

Baca juga: Seleb TikTok Kena Santet usai Tolak Cinta Seorang Pria, Keluar Benda Aneh di Area Vital, Bau Banget

Baca juga: 35 Link Twibbon dan 20 Kata-kata Bijak Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2023, Lengkap Cara Buatnya

Baca juga: 1 Siswa SD di NTT Meninggal Usai Makan Bangkai Daging Anjing yang Dibakar, 10 Orang Dilarikan ke RS

Pony akhirnya berhasil diselamatkan pada tahun 2003.

Proses penyelamatan Pony saat itu sempat mengundang pemberitaan internasional.

Pony, Orangutan yang Dijadikan Budak Nafsu dengan Bayaran Rp38 Ribu di Kalimantan
Pony, Orangutan yang Dijadikan Budak Nafsu dengan Bayaran Rp38 Ribu di Kalimantan (Tribun)

Kini Pony menetap di pusat rehabilitasi, setelah dua puluh tahun sejak Pony diselamatkan dari orang yang mengeksploitasinya.

Informasi terbaru yang diterima Kompas.com dari BOS Foundation pada Selasa (14/8/2023) menunjukkan, Pony masih berada di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, Kalteng.

"Pony menjalani hidup sehat di dalam salah satu kompleks individu kami dalam beberapa tahun belakangan," ujar perwakilan BOS Foundation dalam keterangan tertulisnya.

Saat ini, Pony yang diperkirakan berusia 27 tahun berada dalam kondisi kesehatan yang sangat baik.

"Di kompleksnya saat ini, Pony selalu menunjukkan selera makan yang sehat pada buah-buahan dan alat pengayaan yang diberikan tim kami kepadanya," tulis pernyataan tersebut.

Meski begitu, orangutan Pony tidak mungkin ditempatkan di kompleks rehabilitasi jenis lain, seperti di pulau pra-pelepasliaran.

Sebab, ia belum mampu hidup seperti orangutan biasa.

"Kami berharap dia mungkin bisa mendapatkan kesempatan untuk tinggal di pulau suaka suatu hari nanti, dan namanya sudah ada di dalam tapi dia sudah ada di daftar tunggu," ujar BOS Foundation.

Baca juga: Biodata Arsjad Rasjid, Anak Purnawirawan TNI yang jadi Ketua TPN Ganjar, SD-nya di Singapura

Baca juga: Pendaftar CPNS 2023 di Kemenkumham Terbanyak, Instansi ini Malah Sepi Peminat, Ada yang 0 Pelamar

Baca juga: Daftar Harga Oppo A Series Akhir September 2023, Lengkap Spesifikasi OPPO A17k yang Turun Rp200 Ribu

Pony Dijadikan Budak Nafsu

Pony, Orangutan yang Dijadikan Budak Nafsu dengan Bayaran Rp38 Ribu di Kalimantan
Pony, Orangutan yang Dijadikan Budak Nafsu dengan Bayaran Rp38 Ribu di Kalimantan (tribun)

Kisah Pony berawal terkuat dan mengegerkan publik Indonesia pada tahun 2003 lalu.

Kisah pilu orang utan bernama Pony ini yang dijadikan sebagai pemuas nafsu laki-laki hidung belang banyak mendapat iba dari publik Indonesia bahkan Internasional.

Pony lahir sekitar 1996 di hutan Kalimantan.

Ia kemudian ditangkap oleh manusia dan dijadikan budak nafsu di Desa Karen Pangi, Kalimantan Tengah.

Pony baru ditemukan tim Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada 2003 dalam keadaan mengenaskan.

Rambut di seluruh tubuh Pony dicukur habis sehingga membuat kulitnya banyak digigit nyamuk.

Untuk mengusir rasa gatal, Pony berusaha menggaruk kulitnya, tapi menimbulkan infeksi.

Lantaran kondisinya yang begitu memprihatinkan-bulu yang gundul dan tubuh yang dipenuhi luka, primata tersebut segera diberi perawatan intensif oleh tim medis.

Selain itu, Pony juga dilatih dan dibimbing agar mampu hidup layaknya orang utan setelah jati dirinya itu sempat "dirampas" selama bekerja sebagai PSK.

Sebelum diselamatkan, Pony dijadikan pekerja prostitusi di sebuah rumah.

Baca juga: Cara Menemukan Letak Nomor Ijazah SMA, SMK, D3, S1 untuk Daftar CPNS dan PPPK 2023

Baca juga: Biodata El Ibnu, Vokalis Elkasih yang Ditinggal Istri Usai Alami Stroke

Baca juga: 60 Contoh Soal dan Kunci Jawaban Pilihan Ganda PAT IPS Kelas 7 Semester 2

Ia berbaring di kasur dalam sebuah ruangan gelap dengan tangan terantai ke dinding.

Pelaku yang mempekerjakan Pony memasang tarif Rp38 ribu untuk sekali berhubungan dengan orangutan tersebut.

Tak hanya itu, Pony juga dipakaikan perhiasan, rias wajah, dan parfum.

Dia bahkan diajari melakukan tindakan erotis sesuai permintaan pelanggannya.

Pony, Orangutan yang Dijadikan Budak Nafsu dengan Bayaran Rp38 Ribu di Kalimantan
Pony, Orangutan yang Dijadikan Budak Nafsu dengan Bayaran Rp38 Ribu di Kalimantan (tribun)

Sebagai pekerja pelayan nafsu, Pony seakan mengetahui apa yang ia lakukan.

Pony bahkan mengetahui untuk menggerakkan pinggulnya seperti menggoda ke arah seorang pria yang mengunjunginya di kamar.

Pony akhirnya berhasil dibawa ke tempat rehabilitasi pada 13 Februari 2003.

Butuh 35 perwira militer bersenjata untuk menyelamatkannya.

Meski begitu, orang-orang yang memanfaatkan Pony dalam bisnis prostitusi sempat melakukan penolakan karena menganggapnya sebagai sumber uang.

Tim rehabilitasi pun berusaha mencegah protes dan balas dendam dari penduduk desa tempat tinggal Pony.

Karena itu, orang yang mempekerjakan Pony sempat diizinkan mengunjunginya setiap bulan.

Namun, Pony selalu berteriak dan buang air besar setiap melihat mantan tuannya itu.

Terlihat, Pony sangat trauma dengan hal yang menimpa dirinya, saat pemilik rumah bordil itu menjenguk Pony ia langsung menjerit dan buang air besar.

Akhirnya, kunjungan tersebut dihentikan dan keamanan terhadap Pony ditingkatkan.

"Pada bulan Agustus 2014, ia kembali ditempatkan di kompleks sosialisasi Nyaru Menteng sampai sekarang. Orangutan betina nan cantik itu kini berusia 21 tahun dan dalam keadaan sehat," tulis laman orangutan.or.id di tahun 2015.

Dilakukan Rehabilitasi

Setelah diselamatkan, Pony menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, Kalteng bersama Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).

Dikutip dari situs resminya, Pony kemudian ditempatkan di Sekolah Hutan saat berusia 7 tahun.

Di sana, ia menjalani rehabilitasi dan bimbingan yang dibutuhkan untuk kembali dilepasliarkan ke habitatnya.

Pony sempat menjalani pra-pelepasliaran di Pulau Bangamat, Palangka Raya, Kalteng pada 2005.

Ini dilakukan untuk mempersiapkannya kembali ke habitat asli.

Namun, upaya tersebut gagal karena Pony kesulitan mencari makan sendiri dan bersosialisasi dengan lingkungannya.

Pada Juli 2010, Pony kembali ke pusat rehabilitasi.

Ia sempat sekali lagi dilepaskan ke Pulau Kaja, Kalteng.

Sayangnya, ia justru mengalami malnutrisi dan kondisi kesehatan menurun.

Akhirnya, Pony dikembalikan ke pusat rehabilitasi pada Agustus 2014 hingga sekarang.

(*/ SerambiNews.com/ tribunbogor.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved