Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Tewas Akhirnya Terungkap Setelah 2 Tahun, Tersangka 5 Orang
sosok pelaku yang tega menghabisi nyawa Tuti dan Amalia akhirnya terungkap. Adalah Danu, keponakan korban yang membocorkan detik-detik pembunuhan...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
POSBELITUNG.CO -- Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Jawa Barat ( Jabar ) sempat jadi misteri selama 2 tahun, akhirnya terungkap.
Aksi sadis pembunuhan terhadap Tuti dan Amalia berlangsung dini hari hingga menjelang subuh.
Adapun Danu keponakan korban kini jadi tersangka buka suara setelah menyimpan rahasia pembunuhan tersebut.
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Rabu (18/10/2023) polisi sendiri sudah menetapkan lima orang tersangka termasuk Danu dalam pembunuhan Tuti dan Amalia.
Ditkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan tersangka lainnya adalah Yosef suami sekaligus ayah korban, Mimin istri muda Yosef, Arighi dan Abi anak kandung Mimin.
Terungkapnya kasus tersebut, setelah MR, saksi kunci kasus tewasnya Tuti dan Amalia menyerahkan diri ke polisi kini titik terang makin jelas.
Berkat pengakuan MR kini makin terjawab apa sebenarnya yang dialami Tuti dan Amalia.
Baca juga: Martoni Akhirnya Susul 10 Tersangka ke Belitung, Wandi: Mudah-mudahan Perusahaan Membuka Perdamaian
Baca juga: Biodata Firli Bahuri, Ketua KPK yang Bakal Diperiksa Terkait Dugaan Pemerasan Terhadap SYL
Baca juga: HP Oppo A16 Turun Harga Hingga Rp 300 Ribu, Cek Spek Sebelum Beli, Pas Buat Pelajar
Setelah Danu menyerahkan diri mengaku terlibat kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau pada 18 Agustus 2021, ada fakta baru yang terungkap.

Ada beberapa fakta baru termasuk bagaimana sebenarnya Tuti dan Amalia meninggal dunia secara keji.
Kini di pertengahan Oktober 2023, sosok pelaku yang tega menghabisi nyawa Tuti dan Amalia akhirnya terungkap.
Adalah Danu, keponakan korban yang membocorkan detik-detik pembunuhan Tuti dan Amalia tersebut.
Belakangan, Danu pun ikut dijadikan tersangka oleh penyidik Polda Jabar.
Karena dalam kasus tersebut, Danu mengakui perbuatannya menutupi pembunuhan Tuti dan Amalia.
Selain Danu, ada empat tersangka lain yang resmi ditetapkan oleh Polda Jabar sejak Senin (16/10/2023).
Mereka adalah Yosef suami sekaligus ayah korban, Mimin istri muda Yosef, Arighi dan Abi anak kandung Mimin.
"Tersangka ada lima dan kita mencari peran dalam masing-masing tersangka," kata Ditkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan dilansir Tribun Jatim dari Tribunnews.com, Rabu (18/10/2023).
Dari kelima tersangka, polisi baru menahan dua orang.
Ternyata penyidik telah memiliki bukti kuat yang menjerat dua tersangka tersebut, yakni Yosef dan Danu.
Baca juga: De, Si Pencabul yang Tega Berbuat Asusila pada Anak Tujuh Tahun di Belitung, Diburu Hingga ke Bogor
Baca juga: Hancurnya Hati Briptu FM, Temukan Istri di Hotel dengan Seniornya Aipda AN, Syok saat Lihat Keduanya
Baca juga: Biodata Shandy Handika, Jaksa Kasus Kopi Sianida Jessica yang Bantah Ucapan dr Djaja Surya Atmadja
Polisi rupanya telah mengetahui peranan dari masing-masing pelaku.
Diceritakan oleh Danu, kronologi pembunuhan Tuti dan Amalia yang berlangsung dini hari hingga menjelang subuh itu terungkap.

Awalnya, Danu mengaku diminta Yosef untuk menemaninya ke TKP di malam hari.
Kala itu Danu disuruh untuk mengambil golok oleh Yosef. Diduga Yosef menghabisi istri dan anaknya menggunakan golok.
"MR (Danu) diminta oleh YH (Yosef) untuk menemani ke TKP rumah korban. Kemudian dia (Danu) menunggu di luar kemudian diminta mengambil golok. Setelah dia mengambil golok ini dia tidak mengetahui bagaimana para pelaku melakukan eksekusi kepada korban," pungkas Kombes Pol Surawan.
Berdiri dan menunggu digarasi rumah, Danu tiba-tiba tersentak karena mendengar teriakan Amalia, sepupunya.
Langsung masuk ke dalam rumah, Danu melihat Amalia atau Amel sedang disiksa dengan cara kepalanya dibenturkan ke dinding.
"Namun setelah mendengar teriakan dari Amel, dia (Danu) sempat masuk ke dalam dan melihat pelaku lain membenturkan kepala Amel ke dinding," ujar Surawan.
Saat itu belum jelas siapa pelaku yang menyiksa Amalia tersebut.
Tapi hingga kini keempat tersangka tidak ada yang mengakui perbuatnanya.
Baca juga: HP OPPO A78 5G Dilengkapi NFC, Harganya di Awal Oktober 2023 Rp 3 Jutaan, Cek Spesifikasi Kerennya
Baca juga: Jangan Panik, Ini Cara Membuka HP OPPO yang Terkunci atau Lupa Kata Sandi dengan Panggilan Darurat
Baca juga: Spek dan Harga HP OPPO A18, RAM 4GB/128GB, Gambarnya Tajam dan Jernih, Cocok buat Nonton dan Game
Bercak Darah jadi tanda BUkti
Kendati demikian, polisi sudah bisa menahan dua tersangka yakni Yosef dan Danu.
Jika Danu ditahan karena telah membongkar kasus tersebut, Yosef justru berlainan.
Polisi mantap memenjarakan Yosef karena sudah punya bukti kuat terkait pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Para pelaku belum mengakui perbuatannya tapi ada bukti pada YH (Yosef), suami bu Tuti ini ada kita temukan bercak darah di bajunya. Sehingga kuat dugaan kita YH ini adalah pelaku. Sehingga dilakukan penahanan," ungkap Surawan.
Terkait bukti bercak darah tersebut, Yosef mengelak.

"Menurut keterangan MR, baju (bercak darah) itu dipakai saat YH mengajak ke TKP. Di sinilah kita memiliki alat bukti yang kuat dan menetapkan tersangka kepada YH," kata Surawan.
Sementara itu, istri muda Yosef dan dua anaknya hingga kini belum dilakukan penahanan.
Namun mereka bertiga sudah berstatus tersangka.
"Untuk istri muda dan dua orang anaknya kita belum melakukan penahanan tapi semuanya kita jadikan tersangka," kata Surawan.
MR Bukan Eksekutor
Perihal perananannya dalam kasus Subang, Danu blak-blakan ke penyidik.
Danu mengaku bertugas sebagai pembersih TKP.
"Yang membersihkan pertama percikan darah di lantai itu MR (Danu) dan memasukkan baju-baju ke lemari. Kita duga dua orang MR dan YH (pelaku)," ungkap Surawan.
Khusus untuk Danu karena jadi pembisik kasus Subang, pemuda 23 tahun itu ditempatkan di sel khusus yang berlainan dengan Yosef.
Danu kini tengah menanti keputusan LPSK soal pengajuan Justice Collaborator.
"Menurut pengakuan dia, MR bukan eksekutor. Sementara kita lakukan pengawasan ke dia dan ditempatkan khusus (untuk Danu)," pungkas Surawan.
Sebelumnya, (Dirkrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan, pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang telah menyerahkan diri.
"Ya, betul. M Ramdanu (MR)," ujar Surawan saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Selasa (17/10/2023) malam.
Danu baru berani menyerahkan diri ke Polda Jabar setelah menutupi kasus tersebut hampir dua tahun lebih.
Achmad Taufan, kuasa hukum Danu mengatakan, selama ini Danu tidak berani mengungkapkan apa yang dia ketahui soal peristiwa pembunuhan itu karena takut dan mendapat ancaman dari pelaku lain.
"Orang kaya Danu yang ada dalam pikirannya, kalau saya bongkar saya nanti dimatiin juga, nanti saya dibunuh juga, kalau saya bongkar nanti keluarga saya kenapa kenapa nih," ujar Achmad Taufan, kepada Tribun Jabar, Selasa (17/10/2023) malam.
Setelah menjalani pemeriksaan, saat ini, Danu pun sudah ditetapkan tersangka oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar.
"Iya, Danu bukan dijadikan tersangka karena ditangkap. Tetapi, Danu menyerahkan diri untuk bisa membongkar semua siapa saja pelaku pembunuhan kasus subang yg sebenarnya," katanya.
Sempat Ingin Kambing Hitamkan Anak
Penetapan tersangka Yosef belakangan membuat anak kandungnya, Yoris terkejut.
Pria bernama lengkap Yoris Raja Amanullah itu kaget bukan main saat polisi menetapkan lima tersangka.
Namun di sisi lain, Yoris nyatanya sudah punya firasat bahwa sang ayah terlibat dalam kasus pembunuhan ibu dan saudarinya itu.
Sebab Yoris sudah melihat ada sederet kejanggalan di diri sang ayah.
"Yoris memang sudah curiga, tapi dia sedih, terpukul, kenapa papa setega itu. Yoris menghargai proses kepolisian, akhirnya terjawab sudah," kata Leni Anggraeni selaku kuasa hukum Yoris saat dihubungi TribunnewsBogor.com.
Firasat pertama Yoris yakin sang ayah terlibat dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia dimulai dari dua tahun lalu.
Sebelum tragedi pembunuhan ibu dan adiknya, Yoris heran saat membaca chat dari sang ayah.
Di dalam pesannya, Yosef menunjukkan gelagat tak wajar dan tak biasa.
"Yoris merasa 'kenapa papa kirim foto Yoris sama ibunya bu Tuti di dalam mobil Alphard'. Mobilnya tampak depan, pinggir.
Itu dua hari sebelum kejadian pembunuhan (Yosef kirim chat misterius ke Yoris), itu tanggal 16 Agustus," kata Leni Anggraeni.
Tak cuma itu, Yoris semakin curiga saat baru-baru ini gerak-gerik Yosef semakin aneh.
Sebab secara mendadak Yosef jadi sering membahas Tuti dan Amalia.
"Tiba-tiba pak Yosef nge-WA (bilang) 'papa mah sayang sama Amel sama mama'. Sekarang kalau chatting begitu, enggak seperti biasanya. Waktu di Polda bilang 'papa mah enggak ringan tangan'," ujar Leni.
Lebih lanjut, Yoris pun mengurai kejanggalan dari sikap sang ayah sebelum ditangkap kasus Subang.
Dari awal Yoris curiga dengan Yosef yang langsung menunjuk pengacara untuk membelanya.
Kala itu Yosef sempat memberontak saat disuruh tanda tangan surat kuasa pengacara.
"Dari awal papanya udah menunjuk pengacara, terus Yoris dikejar untuk tanda tangan kuasa. Kata Yoris kenapa pakai pengacara kalau enggak salah," pungkas Leni.
Keanehan selanjutnya adalah Yoris yang merasa terpojokkan saat dipaksa mengambil barang bukti di TKP oleh ayahnya.
"Yoris disuruh ambil mobil Yaris, itu kan ada di TKP. Kalau dalam tindak pidana apa yang ada di TKP kan tidak boleh (diambil)," imbuh Leni.
"Kayak ada indikasi Yoris dijadiin kambing hitam. Disuruh ambil helm. Yoris itu diberitakan di mana-mana, katanya Yoris sama Yanti seolah-olah terlibat," sambungnya.
Kini, Yoris tahu bahwa keanehan Yosef karena keterlibatannya dalam kasus Subang sengaja ingin ditutupi.
Kasus pembunuhan yang menyita perhatian publik ini berawal pada penemuan mayat Tuti dan Amalia dalam bagasi mobil Alphard di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, pada 18 Agustus 2021.
Untuk mengungkap kasus ini, polisi sampai lima kali melakukan olah tempat kejadian perkara.
Jenazah korban juga diotopsi sampai dua kali. Sebanyak 121 orang pun diperiksa demi mencari orang yang bertanggung jawab dalam pembunuhan ini.
Rekaman kamera pengawas dalam radius 50 kilometer dari lokasi pembunuhan ikut disita polisi untuk diperiksa.
Kasus ini awalnya diusut oleh Kepolisian Resor Subang, tapi pada November 2021, Kepolisian Daerah Jawa Barat mengambil alih.
(*/ TribunSumsel.com/ TribunJatim.com/ )
Inilah Sosok DH Otak Pembunuhan Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN, Pernah Jadi Pembicara Seminar |
![]() |
---|
8 Orang Ditangkap Kasus Pembunuhan Kacab Bank, Otak Pelaku Diciduk di Solo |
![]() |
---|
Profil Bripda Alvian, Polisi Bakar Pacarnya Putri Apriyani Kini Tertangkap |
![]() |
---|
Sisi Lain Ilham Kacab Bank BUMN Korban Penculikan dan Pembunuhan, Terkenal di Purwokerto |
![]() |
---|
Sosok Ilham Pradita Bos Bank BUMN Diculik 4 Orang di Jakarta, Jasad Ditemukan di Bekasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.