Militer Israel Klaim Rebut Benteng Hamas di Gaza Utara Setelah Perang 10 Jam

Selama pengambilalihan pos terdepan, tentara Nahal menemukan dan mengumpulkan skema pertempuran dan rencana operasional Hamas yang signifikan...

AFP/DAPHNE LEMELIN
Pasukan Israel digambarkan selama operasi di Gaza utara pada 8 November 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. 

Sinwar yang disebut Israel telah mereka kepung dan desak disebut sebagai kepala orkestrator pada pembantaian 7 Oktober di Israel.

"Pria berusia 61 tahun itu membantu membangun sayap militer Hamas Qassam Brigades, dan kemudian dikenal sebagai “Penjaga dari Khan Younis”, karena usahanya memburu mata-mata Israel.

Ia sempat ditangkap dan ditahan pada 1989 karena pembunuhan dua prajurit Israel dan empat warga Palestina.

Dihukum selama 22 tahun sebelum dibebaskan pada 2011, sebagai bagian dari perjanjian pertukaran tahanan.

Gaza jadi kuburan anak-anak

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres kembali menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza seiring serangan Israel yang telah membunuh lebih dari 10.000 jiwa.

Diplomat asal Portugal itu menyebut komunitas internasional serta para pihak yang bertempur bertanggung jawab menghentikan "malapetaka" di Gaza.

Guterres menyoroti banyaknya korban anak-anak dalam serangan Israel ke Gaza, wilayah Palestina di mana sekitar 2,3 juta orang terjebak akibat blokade Israel yang sudah berlangsung selama 16 tahun terakhir.

Dia pun menyebut Gaza menjadi "kuburan anak-anak."

Pada Senin (6/11/2023), Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan lebih dari 4.100 anak terbunuh sejak Israel meluncurkan serangan pada 7 Oktober 2023.

Serangan tersebut menyusul serangan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, ke wilayah Israel yang disebut menewaskan lebih dari 1.400 orang.

"Ratusan anak perempuan dan laki-laki dilaporkan terbunuh atau terluka setiap hari. Lebih banyak jurnalis dilaporkan terbunuh dalam periode empat pekan dibanding dalam konflik mana pun dalam tiga dekade terkini," kata Guterres di markas PBB di New York, Senin, dikutip Al Jazeera.

"Lebih banyak pekerja kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa terbunuh dibanding periode-periode setara kapan pun sepanjang sejarah organisasi kami. Malapetaka yang sedang terjadi membuat gencatan senjata kemanusiaan semakin mendesak tiap jamnya," lanjutnya.

Guterres telah berulang kali menyerukan gencatan senjata di Gaza seiring pengeboman masif dan pengepungan yang dilakukan Israel.

Dia pun menuduh Israel menargetkan rumah sakit, kamp pengungsian, fasilitas PBB, dan tempat ibadah.

Selain itu, Guterres menuding Hamas menggunakan warga sipil sebagai "tameng." Sekjen PBB itu pun menyerukan pembebasan orang-orang yang ditawan Hamas di Gaza.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved