Profil Tokoh
Biodata Mohammed bin Salman atau MBS, Putra Mahkota Arab Saudi ini Desak Gencatan Senjata di Gaza
Kita berada di hadapan bencana kemanusiaan yang (menunjukkan) kegagalan Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
POSBELITUNG.CO -- Arab Saudi mendesak dilakukannya gencatan senjata di Gaza.
Tidak hanya itu, Arab Sudai juga meminta kepada sleuruh pemimpin dari dunia Islam untuk bersatu.
Desakan dan permintaan tersebut disampaikan langsung Putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS), dalam pidato pembukaan KTT Gabungan Luar Biasa Arab-Islam di Riyadh pada hari Sabtu (11/11/2023).
Diketahui, Arab Saudi menjadi tuan rumah KTT Arab-Islam yang mempertemukan para pemimpin dari dunia Islam dan Arab.
Tujuan diadakannya KTT Arab-Islam ini agar para pemimpin membahas situasi yang memburuk di Gaza.
Dalam pembukaan pidatonya, MBS mengatakan saat ini dunia sedang menghadapi bencana kemanusiaan.
“Kita berada di hadapan bencana kemanusiaan yang (menunjukkan) kegagalan Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional,” kata Putra Mahkota MBS, dikutip dari Al Arabiya.
Baca juga: Biodata Dian Sastro, Artis Cantik yang Belajar Cara Jalan Pelan Demi Karakter Dasiyah
Baca juga: Biodata Buya Arrazy Hasyim yang Kini Dikecam Warganet Setelah Bicara Soal Israel-Palestina
Baca juga: Harga HP Oppo November 2023, Lengkap dari Bandrol Rp 1-14 Jutaan, Oppo A17 yang Masih Diminati
Putra mahkota menambahkan bahwa hal ini merupakan ancaman terhadap keamanan dan stabilitas internasional.
“Pelanggaran mencolok yang dilakukan Israel terhadap hukum internasional harus dihentikan,” kata MBS.

Ia meminta kepada para pemimpin untuk bersatu mengakhiri perang di Gaza ini.
“Kita harus bekerja sama untuk mengakhiri pengepungan di Gaza dan memberikan bantuan,” katanya.
Lantas seperti apa sosok Putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) tersebut?
Mohammed bin Salman (36), atau orang-orang Barat menyingkat namanya menjadi MBS, lahir pada 31 Agustus 1985.
Pemilik nama lengkap Mohammed bin Salman bin Abdulaziz bin Abdul rahman al-Saud ini adalah putra mahkota kerajaan Arab Saudi sejak 2017.
Sebelum ditunjuk sebagai putra mahkota, dia menjabat sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi sejak 2015 hingga sekarang.
Mohammed bin Salman adalah putra Raja Saudi Salman bin Abdulaziz dan istri ketiganya Fahdah binti Falah bin Sultan.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz pun telah memilih putranya Pangeran Mohammed bin Salman atau Pangeran MBS sebagai perdana menteri kerajaan.
MBS resmi diangkat menjadi perdana menteri (PM ) pada Selasa, 27 September 2022.
Mohammed bin Salman merupakan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, penguasa de facto Arab Saudi yang dipromosikan dari posisi menteri pertahanan.
Baca juga: Sang Ibu Syok saat Gerebek Anaknya Lagi Baring Bareng Pria di Rumah Kontrakan di Pangkalpinang
Baca juga: Gegara Ulah H - S Pembobol ATM di Kelapa Kampit, Tim Panah Menyelam 1 Jam di Sungai Jembatan Buding
Baca juga: Promo HP Oppo Find X5 Pro 5G di November 2023, Harga Turun Hingga Rp1 Jutaan, Cek Spesifikasinya
Posisi menteri pertahanan sendiri kini ditempati oleh Pangeran Khalid. Selain Pangeran MBS, ada juga putra lainnya seperti Pangeran Abdulaziz bin Salman, Ia menduduki jabatan menteri energi.
Mohammed bin Salman menikah dengan Putri Sarah binti Pangeran Masyhur bin Abdul Aziz Al Saud. Mereka memiliki 4 anak yakni Pangeran Salman, Pangeran Masyhur, Putri Fahdah, dan Putri Noura.
Pendidikan dan Karier Mohammed bin Salman
Mohammed bin Salman menempuh pendidikan tinggi di King Saud University yang berlokasi di Riyadh. Ia mengambil jurusan hukum dan berhasil meraih gelar Sarjana Hukum pada 2007.
Mohammed bin Salman lulus dengan predikat terbaik kedua dari kelasnya. Ia lulus di usia 23 tahun.
Lulus dari masa perkuliahan, Mohammed bin Salman kemudian memilih masuk di dunia politik. Pada tanggal 15 Desember 2009, Mohammed bin Salman bekerja sebagai penasihat khusus bidang Intelijen Gubernur Riyadh di kantor sang ayah yang saat itu menjabat sebagai gubernur Riyadh.
Karier Politik Mohammed bin Salman
Karier di dunia politik semakin meningkat, ia mulai menjajaki posisi-posisi strategis seperti sekretaris jenderal Dewan Kompetitif Riyadh, penasihat khusus ketua dewan untuk Yayasan Raja Abdulaziz untuk Penelitian dan Arsip, dan anggota dewan pengawas Lembaga Albir di wilayah Riyadh.
- 22 Rabi'ul Awwal 1428 H/10 April 2007, diangkat sebagai Penasihat paruh waktu di Badan Intelejen di Kabinet
- 28 Dzulqa'dah 1430 - 20 Rabi'u Tsani 1434 H/16 Desember 2009-3 Maret 2013, diangat sebagai Penasihat Khusus
- Gubernur Riyadh, Penasihat di Badan Intelejen
- Sekretaris Jenderal Pusat Kompetitif Riyadh
- Penasihat Khusus Ketua Majelis Pengelola Sirkuit Raja Abdul Aziz
- Anggota Komite Tinggi Eksekutif untuk Pengembangan Dir'iyyahPenasihat Khusus dan Pembimbing Kantor Urusan
- Putra Mahkota Salman bin Abdul Aziz
- 20 Rabi'u ats-Tsani 1434 H/3 Maret 2013, diangkat sebagai Ketua Mahkamah dan Penasihat Putra Mahkota setingkat dengan Menteri
- 5 Ramadhan 1434 H/13 Juli 2013, diangkat sebagai Pembimbing Umum Kantor Menteri Pertahanan
- 25 Rajab 1435 H/25 April 2014, diangkat menjadi Menteri Negara anggota Kabinet sesuai perintah Surat Keputusan Kerajaan
- 3 Rabi'u ats-Tsani 1436 H/23 Januari 2015, diangkat sebagai Menteri Pertahanan, Ketua Mahkamah Kerajaan dan Penasihat Khusus Pelayan Dua Tanah Suci setingkat dengan Menteri, susuai dengan perintah Surat Keputusan Kerajaan
- 9 Rabi'u ats-Tsani 1436 H/29 Januari 2015, Surat Keputusan Kerajaan dikeluarkan mengenai reshuffle kabinet, ia tetap menjabat sebagai Menteri Pertahanan, surat tersebut juga mengeluarkan keputusan untuk membentu Majelis
- Urusan Ekonomi dan Pembangunan yang dipimpin olehnya
- 29 April 2015 dikeluarkan Surat Keputusan Kerajaan atas pengangkatan Muhammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud sebagai Deputi Putera Mahkota dan Wakil Perdana Menteri Kedua, Menteri Pertahanan dan Ketua Dewan Majelis Urusan Ekonomi dan Pembangunan.
Mohammed bin Salman sebelumnya memperkenalkan Vision 2030 pada April 2016, seperti dikutip dari Aljazeera. Vision 2030 bertujuan untuk membuat Arab Saudi jantung peradaban Arab dan Islam hingga mendirikan sistem e-government. Inisiatif ini mencoba mendiversifikasi dan memprivatisasi ekonomi, dan membuatnya tidak terlalu bergantung pada minyak.
Baca juga: Jangan Panik, Ini Cara Membuka HP OPPO yang Terkunci atau Lupa Kata Sandi dengan Panggilan Darurat
Baca juga: Bacaan Doa Iftitah dalam Sholat Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya
Baca juga: Harga HP OPPO Find N3 Flip Terbaru November 2023 dan Spesifikasi, Diusung 3 Kamera Flagship
Biodata Mohammed bin Salman
Nama Lengkap : Mohammed bin Salman bin Abdulaziz bin Abdul rahman al-Saud
Alias : Mohammed bin Salman |MBS
Agama : Islam
Tempat Lahir : Riyadh
Tanggal Lahir : 31 Agustus 1985
Anak : Pangeran Salman, Pangeran Masyhur, Putri Fahdah dan Putri Noura.
Warga Negara : Arab saudi
istri: Putri Sarah binti Pangeran Masyhur bin Abdul Aziz Al Saud
Rakyat Palestina Harus Merdeka
Putra Mahkota juga menyerukan agresi Israel ini segera dihentikan dan menyediakan jalur bantuan untuk warga sipil di Gaza.
"Segera menghentikan operasi militer, menyediakan koridor kemanusiaan bagi warga sipil, dan memungkinkan organisasi kemanusiaan internasional untuk menjalankan peran mereka," terangnya.
Menurut MBS, rakyat Palestina harus segera diberi haknya untuk merdeka.
“Rakyat Palestina harus diberikan hak sah mereka termasuk mendirikan negara merdeka," tambahnya.
Mengutip dari Arab News, Upaya bersama yang dilakukan Arab Saudi, Liga Arab, dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mempertemukan para pemimpin dunia di Riyadh untuk menghadiri pertemuan puncak tersebut.
Tokoh-tokoh yang terlihat hadir dalam KTT Arab-Islam di antaranya, Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha, dan Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina Philippe Lazzarini.
Turut hadir Presiden Iran Ebrahim Raisi, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Wakil Presiden UEA Mansour bin Zayed Al-Nahyan, Perdana Menteri Lebanon Najib Azmi Mikati, dan Presiden Indonesia Joko Widodo.
Taha Sebut Tujuan Diadakan KTT Arab-Islam untuk Membantu Warga Sipil di Gaza
Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha menghadiri konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Rusia.
Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha mengatakan KTT tersebut menegaskan kembali dukungan mutlak terhadap rakyat Palestina.

Dia menyoroti komitmen bersama untuk membela perjuangan Palestina dan masalah Yerusalem, yang merupakan tujuan utama OKI.
Taha mengatakan semua orang telah melihat peristiwa agresi Israel di Gaza ini.
"Setiap orang telah menyaksikan pemandangan mengerikan dan pembersihan etnis yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di Gaza,” katanya.
Ia menekankan pentingnya mendokumentasikan dan memanfaatkan mekanisme hukum dan internasional yang tersedia untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah pendudukan.
Taha juga menyerukan gencatan senjata segera dan penghentian serangan terhadap warga Gaza, pembukaan jalur aman untuk pengiriman bantuan berkelanjutan, dan menjamin keselamatan rakyat Palestina.
Dirinya menyatakan penolakannya terhadap pemindahan paksa yang menargetkan rakyat Palestina.
Taha menilai, komunitas internasional untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap tindakan yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan Israel.
Dia meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera membuat keputusan yang tepat untuk membantu warga sipil Palestina.
"PBB perlu memainkan perannya, menekankan perlunya otoritas pendudukan Israel untuk mematuhi hak asasi manusia dan menerapkan semua norma internasional," jelasnya.
(*/Tribunnews.com/posbelitung.co)
Rekam Jejak Mayjen TNI Djon Afriandi Panglima Kopassus, Putra Payakumbuh Pimpin Pasukan Elite AD |
![]() |
---|
2 Sosok Menteri Agama RI Ini Pernah Terjerat Korupsi Penyelenggaraan Haji, Simak Biodatanya |
![]() |
---|
Profil dan Biodata Letkol Teddy Indra Wijaya, Diusulkan 2 Kepsek Jadi Duta Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Sosok dan Harta Kekayaan Dedi Sunardi Tersangka Kasus Korupsi Mesin EDC, Pernah Jabat SEVP Bank BUMN |
![]() |
---|
Profil dan Biodata Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah Ajudan Jokowi, Jadi Saksi Ijazah Palsu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.