Artis Meninggal Dunia

Dokter yang Tangani Operasi Sedot Lemak Nanie Darham Diperiksa Polisi

Dokter yang menangani operasi sedot lemak Nanie Darham hingga berujung meninggal dunia kini diperiksa polisi.

(ig/indriedarham)
Kakak Nanie Darham, Indrie Darham merasakan duka mendalam atas kepergian adiknya. meluapkan curhatan kesedihan karena merindukan kehadiran adiknya 

POSBELITUNG.CO - Dokter yang menangani operasi sedot lemak Nanie Darham hingga berujung meninggal dunia kini diperiksa polisi.

Seperti diketahui, pemain film Air Terjun Pengantin ini meninggal dunia saat melaksanakan prosedur sedot lemak.

Adapun peristiwa itu terjadi pada 21 Oktober 2023 lalu.

Baca juga: 5 Menit Usai Operasi Sedot Lemak, Tubuh Nanie Darham Drop Keluar Darah dari Mata dan Hidung


Nanie Darham meninggal dunia diduga akibat malapraktik.

Atas kejadian itu, keluarga korban melaporkan klinik atas dugaan malpraktik ke Polres Jakarta Selatan dengan nomor laporan: LP/B/3201/X/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya pada 22 Oktober 2023.

Pihak keluarga juga melampirkan hasil visum dari RS Polri Jakarta Timur.

Dari hasil visum menjelaskan ada 3 bekas luka, yaitu bekas luka di punggung dan 2 sayatan di perut.

Keluarga juga mengajukan uji laboratorium kriminal untuk mendeteksi sampel organ tubuh.

Kendati begitu, saat ini pihak kepolisian telah memeriksa belasan saksi untuk memastikan dugaan malapraktik yang mengakibatkan Nanie Darham meninggal dunia.

"Kami sudah memeriksa 11 saksi untuk menemukan titik terang dalam kasus ini," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi di kantornya, Jumat (24/11/2023). Dikutip dari Kompas.com

Dari 11 saksi yang diperiksa, penyidik dari Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan turut memeriksa dokter yang terlibat operasi sedot lemak.

Adapun dokter yang dimintai keterangan terdiri dokter berinisial D, M, dan Y.

"Kesaksian mereka (dokter) belum bisa kami ungkap sekarang. Kesaksian mereka akan diperiksa oleh dokter ahli lebih dulu," tutur Yossi.

Selain dokter, penyidik turut memintai keterangan dari perawat yang ada di dalam klinik dan pihak keluarga korban.

Kini, polisi menjadwalkan untuk bertemu sopir ambulans yang membawa korban ke rumah sakit dan dokter instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved