Berita Populer

Kisah Zhafirah Penuh Luka Bakar Kirim Pesan Minta Tolong dari Gunung Merapi Sumatera Barat

11 pendaki meninggal dunia, puluhan luka-luka dan 12 pendaki lainnya masih dicari ketika terjadi Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, Minggu (3/12)

istimewa
Kolase foto evakuasi para pendaki (kiri) yang terjebak di Gunung Marapi saat erupsi (kanan) pada Minggu (3/12/2023). Berdasarkan data dari Basarnas, hingga kini ada 49 orang yang berhasil diselamatkan, 11 orang pendaki dinyatakan meninggal. (Instagram) 

POSBELITUNG.CO -- Erupsi Gunung Merapi di Sumatera Barat (Sumbar), menyebabkan 11 orang dinyatakan meninggal dunia, Minggu (3/12/2023) Pukul 14.54 WIB

Sedangkan Zhafirah Zahrim Febrina atau Ife (19), satu di antara korban selamat dan berhasil dievakuasi oleh petugas gabungan.

Ife (19) menderita sejumlah luka bakar dan kini dirawat di Rumah Sakit Ahmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.

Rani Radelani, etek (Bibi) korban mengatakan, kondisi Zhafirah saat ini terbaring lemah penuh luka bakar di area wajah.

"Alhamdulillah, bisa ngomong sedikit-sedikit, namun tak kami paksakan juga menceritakan kronologinya," ujarnya, seperti dikutip pada Laman TribunPadang.com dan Tribunnews.com, Senin (4/12/2023).

Baca juga : Wisata Pulau Belitung, Kisah Unik Mercusuar Warisan Belanda, Berdiri Kokoh di Tepi Pantai nan Indah

Pihak keluarga saat ini sudah bersama Zhafirah di rumah sakit. Ayah, paman dan keluarga lainnya sudah sampai sejak pagi tadi.

"Awalnya dapat kabar dari live TikTok sekitar pukul 04.00 WIB, ada yang ngabarin juga. Kebetulan saya di Padang, yang sudah ke sana ayah, paman, dan keluarga yang lain," ujar Rani.

"Mereka standby sejak tadi malam, sejak lost kontak dengan Ife (panggilan Zhafirah di rumah), ayahnya dan pamannya langsung ke sana," kata dia.

Rani bilang, Zhafirah merupakan mahasiswa jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang.

Zhafirah Atlet Silat

Adapun pendakian gunung ini merupakan pengalaman pertama Zhafirah.

Sebelumnya, ia pernah trekking, namun tak pernah ke gunung.

 "Waktu mau naik gunung, Ife izin ke keluarga dia pergi bersama teman yang biasa mendaki.

Saat mendaftar belum ada informasi larangan mendaki ataupun kenaikan status gunung, ini mendadak aja, bagaimana lagi kan. Jadi kita ndak bisa berkata-kata, namanya musibah," kata Rani.

Rani mewakili keluarga mengucapkan terima kasih kepada tim gabungan yang berhasil mengevakuasi Zhafirah.

"Kami berterima kasih kepada tim yang mencari dengan cepat, sehari sudah ketemu anak-anak kami," katanya.

Baca juga : Wisata Pantai Belitung Timur, Datanglah ke Destinasi Ini, Anda Pasti Terkesima

Sebelumnya, pasca erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) Pukul 14.54 WIB, Zhafirah sempat berkirim video menggambarkan kondisinya terjebak erupsi.

Dalam video yang beredar di Grup WhatsApp media BKSDA Sumbar, tubuh perempuan 19 tahun itu dipenuhi abu vulkanik.

Ia tampak lemas dan sempat meminta pertolongan.

Rani Radelani, etek (bibi) Zhafirah mengakui bahwa video yang beredar itu merupakan anaknya.

Kata Rani, barang-barang anaknya telah hilang.

Video itu dikirim oleh Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.

“Barang dia hilang semuanya, jadi ada hand phone orang dapat sama dia.

Ada sinyal dan bisa dibuka hand phone-nya (dikirim kondisinya),” ujar Rani, Minggu (3/12/2023).

“Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” tambah dia.

Selain itu, badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik.

Baca juga : Wisata Pantai Rebo, Asyiknya Menjaring Ikan di Perairan Ini

Rani mengatakan, sebelumnya Zhafirah mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang hari ini, Minggu (3/12/2023).

Selain Zhafirah dan belasan temannya, terdapat puluhan pendaki lainnya di atas Gunung Marapi. 

Hingga pagi tadi, tim gabungan telah mengevakuasi 52 pendaki dalam kondisi selamat dan beberapa di antaranya dirawat di rumah sakit di Padang Panjang dan Bukittinggi.

Selama proses evakuasi, petugas menemukan 11 pendaki meninggal dunia dan 12 pendaki lainnya masih dicari.

Untuk diketahui, erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).

Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

(Posbelitung.co/TribunPadang.com/Wahyu Bahar/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan Judul Kondisi Zhafirah di RSAM Bukittinggi, Korban Erupsi Marapi yang Viral, Kini Sudah Bersama Keluarga

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Sosok Zhafirah Zahrim Febrina, Pendaki Gunung Marapi yang Viral di Media Sosial, https://www.tribunnews.com/regional/2023/12/04/ini-sosok-zhafirah-zahrim-febrina-pendaki-gunung-marapi-yang-viral-di-media-sosial?page=all

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved