Perang di Palestina

AS Ternyata Dipimpin Zionis, Joe Biden Ngaku Cinta Netanyahu, Pantas Tolak Setop Perang di Palestina

Presiden AS, Joe Biden terang-terangan ngaku seorang zionis, pecinta Netanyahu yang suka perang dan mau merebut dan menghabisi rakyat Palestina

Penulis: Hendra CC | Editor: Hendra
BRENDAN SMIALOWSKI/AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) menyambut Presiden AS Joe Biden setibanya di bandara Ben Gurion Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. 

POSBELITUNG.CO, - Amerika Serikat bersikeras menolak gencatan senjata atau menghentikan perang di Palestina antara Israel dan Hamas.

Diketahui Israel tetap ingin merebut Gaza dari Palestina. Bahkan Israel sudah membunuh belasan ribu warga sipil di Palestina, dari bayi, anak-anak, wanita hingga orang cacat pun dibunuh.

Tindakan biadab zionis Israel ini rupanya didukung oleh sekutu kentalnya yakni Amerika Serikat bahkan Inggris.

Bahkan Amerika Serikat terang-terangan mengeluarkan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB dan tetap menginginkan perang zionis Israel menghancurkan Palestina terus berlanjut.

Pantas saja Amerika Serikat menolak gencatan senjata atau tetap menginginkan perang terus terjadi di Palestina.

Rupanya Presiden Amerika Serikat, Joe Biden terang-terangan mengaku bahwa dirinya adalah seorang zionis atau penganut zionisme.

Diketahui zionisme adalah paham atau gerakan politik yang bertujuan untuk mendirikan negara Israel.

Video Joe Biden mengaku bahwa dirinya seorang zionis sudah tersebar diluar di dunia maya dan menjadi viral.

Dalam video viral tersebut, Joe Biden mengakui dirinya adalah seorang zionis, "Anda tidak harus menjadi Yahudi untuk jadi seorang Zionis. Saya seorang Zionis" kata Joe Biden.

Bahkan Joe Biden tak segan-segan mengagungkan pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu.

Selama acara perayaan Hanukkah di Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia mencintai Benjamin Netanyahu dan tidak ada orang Yahudi yang aman di dunia tanpa Israel.

Keesokan harinya, dalam acara penggalangan dana untuk kampanye pemilihannya kembali pada tahun 2024, dia mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu perlu mengubah pemerintahan garis kerasnya dan bahwa Israel tidak dapat mengatakan tidak pada negara Palestina di masa depan.

Peringatkan Netanyahu

Menyambut Hanukkah, Presiden AS, Joe Biden mengatakan untuk mempertahankan dukungan militer untuk Israel sampai Hamas tidak ada.

Presiden AS mengatakan bahwa ada lonjakan antisemitisme, dia menjanjikan dukungan yang teguh meskipun ada perbedaan pendapat dengan para pemimpin Israel

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved