Berita Belitung

Awas ! DBD Mengancam Belitung, Sudah Sembilan Pasien Meninggal Dunia

Awas ! DBD Mengancam Belitung, Sudah Sembilan Pasien Meninggal Dunia. Simak Penjelasan Pihak Terkait di Daerah Ini

net
ilustrasi orang meninggal 

Dia menjelaskan, bakteri Wolbachia dalam alam sudah ada, cuman jumlahnya terbatas, makanya oleh laboratorium dikembangkan. Nyamuk Aides aegypti ber-wolbachia disebarkan ke populasi dengan harapan terjadi penyebaran. 

Ujicoba Kemenkes dengan mencegah DBD dengan nyamuk ini sudah dilakukan di lima kota. Ujicoba ini pun memang masih diwarnai penolakan oleh masyarakat sehingga Dinas Kesehatan perlu mendalami lebih lanjut. 

"Memang ada resistensi dari masyarakat, sehingga tidak jadi dilaksanakan. Namun dari website Kemenkes mereka nampaknya bersemangat untuk mendukung ke daerah yang ingin ikut serta dan berpartisipasi (ujicoba nyamuk Wolbachia)," lanjutnya. 

Baca juga : Akhirnya Tentara Israel Berhasil Menemukan Terowongan Hamas, Terbesar di Gaza

Daniel menjelaskan gejala DBD akan terjadi dalam kurun 4-7 hari setelah terkena gigitan nyamuk. Kemudian ada empat derajat atau tingkat penyakit. Derajat pertama pasien menunjukkan gejala ringan berupa demam yang harusnya cukup ditangani di puskesmas. 

Barulah pada derajat 2-4 biasanya dibarengi fase kritis yang mana pasien merasa sakit walau demam turun. Kondisi ini juga di bareng dengan trombosit yang menurun.

"Kendala kita tidak bisa tahu pasien berada di derajat berapa. Makanya kalau ada demam langsung minta dirawat, sehingga menyebabkan RSUD penuh. Kami minta kuratif tingkat awal di puskesmas. Kalau pasien demam 1-3 hari dievaluasi di puskesmas, kalau hari keempat perlu dirawat di rumah sakit," ujarnya. 

Pasien DBD yang trombositnya di atas 100 ribu tidak perlu dirawat. Kecuali jika pasien tersebut juga mempunyai keluhan seperti lemas, tidak nafsu makan, mencret, dan kejang-kejang. 

Soal kasus kematian akibat DBD, lanjutnya, kebanyakan pasien datang disertai kondisi shock sehingga mengalami pendarahan sehingga menyebabkan kematian dan tidak tertolong. \

Sementara itu DPRD Kabupaten Belitung telah memanggil pihak dinas kesehatan, pihal Puskesmas dan pihak RSUD Marsidi Judono dalam rapat dengar pendapat (RDP), Senin (18/12/2023).

Hal tersebut menindaklanjuti terjadinya lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD).

Dari rapat ini, DPRD Belitung menyarankan agar dinas kesehatan dapat berkoordinasi dengan Kemenkes soal nyamuk ber-wolbachia.

"Langkah preventif perlu dilakukan secara konkret, jika perlu dinkes silakan berkoordinasi dengan Kemenkes terkait nyamuk ber-wolbachia yang saat ini dilakukan ujicoba di lima daerah. Belitung kan belum," kata Ketua Komisi III DPRD Belitung, Suherman yang akrab disapa Awat, saat rapat dengar pendapat.

Sebagai informasi, nyamuk Wolbachia merupakan inovasi pemerintah dalam menekan kasus DBD.

Wolbachia adalah bakteri alami dari 6 dari 10 jenis serangga.

Halaman
123
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved