Kepsek dan Guru SMPN 3 Parittiga Tertarik Seluk Beluk Jurnalistik

POSBELITUNG.CO - Perkembangan dunia digital membuat cara masyarakat mendapatkan informasi atau berita juga berubah.

Saat ini, berbekal ponsel di tangan, informasi apapun dapat diakses dalam waktu singkat dan efektif. Namun, tidak semua informasi yang diperoleh dari ponsel melalui internet terjamin kebenarannya. Apalagi informasi tersebut diterbitkan di media sosial.

Untuk mendapatkan informasi yang akurat, semestinya diperoleh dari media massa terpercaya dan bertanggung jawab.

Karena informasi yang ditampilkan media massa terpercaya itu, dibuat melalui proses kerja jurnalistik sesuai Undang-undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik.

Demikian diskusi yang terekam bersama guru dan pegawai SMP Negeri 3 Parittiga, Kabupaten Bangka Barat saat berkunjung ke Kantor Bangka Pos, Selasa (19/12).

Kepala SMP Negeri 3 Parittiga Kasilawati mengatakan, mereka ingin tim redaksi Bangka Pos berbagi pengalaman tentang pengelolaan produk jurnalistik, baik yang terbit di koran, online dan media sosial.

"Kami tahu Bangka Pos memiliki kompetensi yang memadai tentang produk jurnalistik. Sekiranya kami bisa belajar, untuk dibawa ke sekolah dan nanti bisa diaplikasikan saat akan membuat web sekolah," kata Kasilawati.

Menurutnya, banyak kegiatan di SMP Negeri 3 Parittiga yang tidak terpublikasi.

Padahal, kata Kasilawati, sejumlah pihak yang terlibat kegiatan di sekolah mengusulkan agar dipublikasi.

Sehingga, setelah dipublikasi melalui media massa, SMP Negeri 3 Parittiga semakin dikenal dan menjadi kebanggaan siswa serta guru.

"Tahun depan kami akan membuat web sekolah. Supaya anak-anak yang bisa menulis, dapat menyalurkan bakat dan keterampilannya," ujarnya.

Kunjungan kepsek dan guru itu, diterima Manajer Peliputan Bangka Pos Alza Munzi.

Dia mengaku senang antusias guru yang ingin mengetahui tentang seluk beluk dunia jurnalistik.

Alza mengatakan, saat ini perkembangan media massa mengalami pergeseran seiring kemajuan dunia digital.

Pembaca mulai mengalihkan cara mendapatkan berita melalui media online.

"Kondisi itu sudah diantisipasi Bangka Pos, dengan menyediakan portal online bangkapos.com, posbelitung.co.id serta media sosial Bangka Pos. Ada juga produksi video, yang menyajikan berita dengan konsep audio visual," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Alza mengatakan wartawan Bangka Pos yang bertugas harus patuh Undang-undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.

Menurutnya, hanya dengan kepatuhan itu, produk jurnalistik yang dibuat, memiliki nilai berita.

Selanjutnya, kepsek dan guru diajak melihat ruang studio video dan ruang percetakan koran Bangka Pos. Percetakan Bangka Pos yang hadir sejak 24 tahun lalu, sampai saat ini masih eksis. (w4/posbelitung.co)