Buaya di Pantai Menara
Buaya Muncul di Pantai Menara Belitung Timur, Sebelumnya di Pantai Olivier, Warga Diimbau Waspada
Sebelumnya, seekor buaya juga menampakkan diri ke masyarakat di Pantai Olivier, Desa Lalang, Manggar, Belitung Timur pada Jumat (17/11/2023) lalu.
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Sebuah video menunjukkan detik-detik penampakan seekor buaya berukuran besar yang disebut-sebut berlokasi di pesisir Pantai Menara, Kecamatan Manggar, Belitung Timur, beredar di media sosial.
Dalam video yang beredar, buaya itu terlihat seperti didorong gelombang laut. Ukuran buaya tersebut sangat besar, yakni diperkirakan mencapai enam meter.
Dari informasi yang dihimpun, buaya ini menampakkan diri pada Selasa (19/12/2023).
Pemilik akun facebook @Rierien Serlu Wargarini yang mengunggah video tersebut, mengaku sedikit kaget melihat penampakan buaya tersebut.
Sebelumnya, seekor buaya juga menampakkan diri ke masyarakat di Pantai Olivier, Desa Lalang, Manggar, Belitung Timur pada Jumat (17/11/2023) lalu
Buaya itu diketahui berkeliaran di sekitaran jalur Pantai Olivier ke Pantai Serdang.
Iwan, pemancing di Pantai Olivier bilang buaya itu muncul sekitar pukul 14.00 WIB kemarin. Satu buaya itu bermain-main di bawah jembatan saat orang tengah memancing.
"Iya kemarin liat buaya itu pas lagi mancing. Cukup besar ukurannya sekitar 3 meteran," kata Iwan kepada Posbelitung.co, Jumat (17/11/2023) lalu.
Menurut dia, buaya itu sudah sering berkeliaran di sekitar Pantai Olivier pada malam hari karena menurutnya memang itu sudah jalur mereka. Dia hanya berharap agar buaya ini tidak mengganggu dan dia juga tidak berniat mengganggu kehidupan mereka.
"Kita harus hati-hati apalagi yang bekerjanya di sungai atau laut," kata Iwan.

Di hari yang sama, sebuah video sempat dibagikan oleh akun Facebook bernama Yulita pada Jumat (17/11/2023) pukul 12.45 WIB siang lalu.
Dia merekam kemunculan buaya di laut yang hanya berjarak kurang lebih 50 meter dari bibir pantai.
Di dalam video yang bedurasi 30 detik tersebut, tampak buaya dengan tenang berenang menyusuri tepi pantai.
"Buaya darat sedang mencari mangsa, gede kepala e bang (besar kepalanya-red)," ujar warga yang merekam penampakan buaya tersebut.
Masyarakat harus waspada
Terkait hewan predator yang berkeliara itu, Wakil Bupati Belitung Timur, Khairil Anwar mengatakan, jika seharusnya masyarakatlah yang harus mengalah pada hewan buas tersebut, terlebih warga diingatkan untuk waspada dan jangan berenang di daerah pantai yang terdapat buaya.
"Kitalah yang harus mengalah, kita harus waspada dan hati-hati. Jangan sampai mengganggu mereka juga," kata Khairil.
Khairil juga menyebut, para dukun air harus kompak supaya buaya-buaya ini tetap berada di habitatnya dan tidak mengganggu manusia.
"Peran dukun-dukun ini sangat berpengaruh supaya menjaga harmonisasi hubungan manusia dan hewan buas seperti buaya ini," kata Khairil.
BPBD Belitung Timur juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam beraktivitas di pantai dan sungai.
Kepala BPBD Beltim, Yusmawandi mengatakan, warga yang bekerja di perairan supaya mengecek terlebih dahulu lingkungan sekitar sebelum terjun ke air.
"Misal memang berbahaya dan ada tanda-tanda pernah ada bekas kaki binatang buas, sebaiknya jangan turun ke air dulu dan hindari lokasi tersebut," kata Yusmawandi kepada Posbelitung.co beberapa waktu lalu.
Hubungan manusia dengan hewan ini, lanjutnya, tidak bisa dilepaskan dan akan selalu berdampingan. Karena itu dia meminta kepada masyarakat agar jangan mengganggu habitat hewan buas ini.
Memang sudah jalurnya
Warga sekitar Pantai Olivier, Heru Cahyana mengatakan, penampakan buaya di sana sudah hal biasa. Karena itu, jangan berlebihan mengeksposnya.
"Memang sudah jalurnya dia di sana. Dari saya kecil sejak 48 tahun lalu memang sudah ada di sana mereka. Jadi jangan kaget, jangan kayak baru tahu. Fenomena biasa," kata Heru kepada Posbelitung.co, Sabtu (18/11/2023) lalu.
Heru bercerita, dulu saat PT Timah masih jaya, kawasan Pantai Olivier dan lapangan golf memang menjadi kawasan setap alias kawasan orang kaya saja.
Hanya anak-anak pelataran Rumah Sakit PT Timah yang punya akses bebas ke sana. Jadi dia memaklumi jika banyak yang belum tahu ada banyak buaya di sana.
Heru menyebut, memang habitat buaya itu di sana dan merupakan jalur yang biasa dilalui mereka.
Habitat sebenarnya, kata Heru, adalah di Kulong KK-2 belakang MPB yang sekarang sudah jadi perkampungan sekitar belakang eks-SMA Pergib.
"Di situ dulunya kolong besar nyambung ke laut. Muaranya ada di Dusun Ban Motor, sebelah Olivier. Jadi dari Olivier sampai Pantai Nyiur Melambai itu memang radius jelajah buaya-buaya itu," kata Heru.
Dia berpesan, aktivitas masyarakat di sekitar sana jangan sampai mengganggu aktivitas para buaya. Jadi harus saling menghormati antar sesama makhluk hidup.
(Posbelitung.co/Disa Aryandi/Bryan Bimantoro)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.