Perang di Palestina

40 Pejabat Militer Israel Diseret ke Pengadilan Internasional, Akan Diadili Sebagai Penjahat Perang

Ada 40 pejabat militer Israel akan diseret ke pengadilan internasional atas tuduhan penjahat perang, urutan pertama nama Menhan Israel, Yoav Gallant

Penulis: Hendra CC | Editor: Hendra
Fatima Shbair/Associated Press
Warga Palestina memeluk jenazah keluarga yang terbunuh serangan Israel di Deir Al-Balah, Gaza, Rabu (1/11/2023). 

Sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Brigade Al-Qassam, mengunggah video pendek di Telegram yang memperlihatkan tiga sandera Israel yang disebut terbunuh lagi oleh tentara Israel di Jalur Gaza.

Video pendek itu memperlihatkan gambar tiga sandera Israel; Elijah Toledano (28), Nick Beers (19), dan Ron Sherman (19).

Jenazah mereka ditemukan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dari Jalur Gaza pada Jumat (15/12/2023) lalu, tidak dijelaskan kapan mereka meninggal.

“Meskipun kami sangat ingin menyelamatkan nyawa mereka, (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu masih bersikeras untuk membunuh mereka,” kata Abu Ubaida juru bicara Hamas pada Kamis (21/12/2023), mengacu pada tahanan lainnya yang ditahan di Jalur Gaza.

"Ketiganya dibunuh oleh senjata tentara Anda (Israel),” tambahnya, tanpa menyebutkan secara spesifik tempat atau bagaimana mereka terbunuh.

Brigade Al-Qassam sebelumnya menerbitkan video sandera Israel yang ditahan oleh mereka, menuntut pemerintah Netanyahu bekerja keras untuk membebaskan mereka.

3 Sandera Lainnya Terbunuh di Shujaiya

Pada hari yang sama dengan ditemukannya tiga jenazah sandera Israel di Gaza, tiga sandera Israel lainnya; Yotam Haim (28); Samer Talalqa (22); Alon Shamrez (26), terbunuh oleh tembakan Israel di Shujaiya.

Ketiga sandera yang terbunuh di Shujaiya itu telah melepas pakaian dan mengibarkan bendera putih, tanda mereka tidak bersenjata.

Mereka juga berteriak minta tolong dengan bahasa Ibrani setelah sempat menulis kalimat SOS di dinding tempat mereka keluar.

Salah satu pejabat Israel mengatakan, salah satu tentara Israel merasa terancam ketika ketiga sandera muncul.

Ketika para sandera berada puluhan meter jauhnya, tentara Israel itu berkata "Mereka teroris,” lalu melepaskan tembakan.

Dua orang sandera tewas seketika, sementara sandera ketiga yang terluka kembali ke gedung tempat mereka muncul.

Israel mengakui tentaranya membunuh tiga sandera Israel di Shujaiya, yang merupakan pelanggaran terhadap aturan keterlibatan, dikutip dari Al Jazeera.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti/Tiara Shelavie)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved