Perang di Palestina

Duet Hamas dan Houthi jadi Lawan Kuat Amerika dan Israel, Perang Rudal Hingga Strategi Bobby Trap

Duet Hamas dan Houthi jadi lawan terberat Amerika Serikat dan Israel, Strategi Bobby Trap Hamas bikin tentara IDF Israel banyak yang tewas

Penulis: Hendra CC | Editor: Hendra
Kredit Foto: Yahya Arhab/EPA, via Shutterstock
Milisi Houthi, Yaman siap diberangkatkan ke Gaza, Palestina untuk bertempur habis-habisan membantu Hamas melawan zionis Israel 

POSBELITUNG.CO, - Amerika Serikat dan Israel kini mendapat lawan yang kuat di medan perang yang berada di Timur Tengah.

Diketahui perang antara Israel dan Hamas hingga kini masih terus berlanjut dan makin memanas.

Bukannya membantu memuluskan gencatan senjata dan berdamai, Amerikta Serikat malah terang-terangan membantu Israel menggempur Gaza, Palestina.

Sementara kelompok Houthi di Yaman pun secara terang-terangan membela kelompok Hamas, Palestina.

Bergabungnya Hamas dan Houthi menjadi lawan yang kuat untuk dihadapi oleh Amerika Serikat.

Namun perang antara keduanya bisa saja melebar hingga ke seluruh kawasan Timur Tengah, khususnya Iran.

Robert Inlakesh, seorang pengamat politik di London, Inggris, mengetakan Houthi dan Hamas akan menjadi lawan yang berat bagi Israel dan Amerika Serikat.

Dalam tulisannya di Russian Today, (23/12/2023), Inlakesh mengatakan Houthi telah melancarkan rudal balistik dan rudal penjelajah ke arah Israel.

Kemudian, Houthi mencegah kapal-kapal Israel melewati Laut Merah dan mengumumkan adanya penutupan rute ke Pelabuhan Eilat.

Setelah Houthi menyita beberapa kapal dan menyerang kapal lain dengan pesawat nirawak, aktivitas di Eilat anjlok hingga 85 persen.

Dikutip dari Calcalis Tech, Direktur Jenderal Eilat, Gideon Golber mengatakan pihaknya akan meminta kompensasi dari pemerintah atas hilangnya sejumlah pendapatan.

Perusahaan ekspedisi dari Israel dan negara lainnya kemudian memilih mengambil rute yang lebih panjang dalam perjalanan ke Israel.

Rute panjang itu membuat waktu perjalanan molor hingga 12 hari dan biayanya membengkak.

Di tengah sepak terjang Houthi itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin melawat ke Timur Tengah untuk mengumumkan adanya satuan tugas (satgas) angkatan laut yang dikerahkan ke Laut Merah.

Satgas itu beranggotakan beberapa negara. Namun, satu-satunya negara Arab yang ikut serta adalah Bahrain. Inlakesh mengatakan keberadaan satgas itu merupakah bentuk intervensi AS.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved