Berita Bangka Selatan
Nasib Arjo Korban Terkaman Buaya di Bangka Selatan, Tangan Putus 90 Jahitan Melekat di Tubuhnya
Nasib Aryo Korban Terkaman Buaya di Bangka Selatan, 90 Jahitan Melekat di Tubuh Warga Desa Delas Bangka Selatan ini. Begini Ceritanya.
POSBELITUNG.CO -- Arjo (32) juga belum diperbolehkan beranjak dari tempat tidur rawatnya di Ruang Rawat Inap Lantai 4, RSUD Dr (HC) Ir Soekarno Provinsi Bangka Belitung. Ia masih tampak terbaring lemah di ranjang rumah sakit itu.
Hanya mengenakan celana pendek dan tanpa kaus yang menutupi tubuhnya, wajah Aryo kurang bersemangat.
Terlihat cukup banyak perban yang membalut tubuh Arjo, Selasa (9/1/2024) siang kemarin. Namun, yang paling jelas adalah perban yang membalut luka bekas amputasi tangan kanannya.
Ada kurang lebih 90 jahitan yang dialami oleh Arjo usai dirinya beberapa waktu lalu menjadi korban serangan buaya di Sungai Nyire Desa Delas, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan.
“Yang operasi itu sekitar 50 jahitan, di bawah ketiak kanan itu 15, bahu kiri itu sekitar 25. Terus yang di punggungnya, yang kecil-kecil itu ada lah 2 atau 3 jahitan,” kata Alen, kerabat Arjo.
Selang kateter juga terpasang untuk memudahkan Arjo kencing supaya dirinya tidak perlu beranjak dari ranjang.
Sementara itu selang infus masih terpasang di pergelangan tangan sebelah kiri Arjo (32), warga Dusun 1, Desa Delas, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan, yang diterkam buaya, Jumat (5/1/2024) lalu.
Baca juga : Biodata Desy Ratnasari, Abaikan soal Jodoh, Kini Malah Ingin Punya Cucu
Hanya mengenakan celana pendek, sesekali dia berbincang ke keluarga yang telah menemaninya menjalani masa perawatan sejak Jumat (5/1/2024) malam lalu.
Mereka secara bergantian menemani Arjo yang sedang mengalami kemalangan. Beralasakan tikar di lantai, mereka duduk di samping ranjang tempat Arjo dirawat sembari berbincang.
Terlihat sesekali mereka bersenda gurau, sebuah hal yang mungkin sudah beberapa hari terakhir ini tidak mereka lakukan. Bagaimana tidak, keluarga mana yang bisa tetap tenang tatkala mengetahui anggota keluarga lainnya hampir kehilangan nyawa akibat serangan buaya.
Senantiasa Didampingi Istri
Istri Arjo pun senantiasa mendampingi suaminya itu. Begitu pula dengan anak bungsu mereka yang baru berusia 5 tahun yang terlihat sesekali naik ke ranjang dan berbincang dengan ayahnya.
Beberapa kali, tenaga kesehatan di rumah sakit itu memasuki ruangan tempat Arjo dirawat untuk mengetahui perkembangan kondisi kesehatannya. Setidaknya, Arjo diperbolehkan pulang di hari kelima perawatan.
“Paling cepat bisa pulang di hari kelima,” kata Hendra, dokter yang memeriksa Arjo saat itu.
Meski mengaku masih ada rasa sedikit perih di luka bekas operasinya, kondisi Arjo berangsur-angsur membaik. Dirinya juga terlihat cukup lahap menyantap makanan yang disuapi oleh kerabatnya.
“Masih ada lah ngenyut-ngenyut (perih) sedikit,” kata Arjo, berbincang kepada Bangka Pos Group.
Selain itu, dirinya juga sudah bisa tidur cukup normal. Berbeda halnya ketika di hari pertama dirinya tiba di rumah sakit tersebut.
“Hari pertama itu enggak bisa tidur sama sekali. Masuk kan Jumat malam, sampai Sabtu pagi sebelum operasi itu enggak ada tidur sama sekali. Kalau malam tadi, sudah normal lah, kira-kira 90 persen,” ungkapnya.
Baca juga : Hasil Kelulusan CPNS 2023 di Tujuh Instansi Sudah Diumumkan, Buka Link Ini
Kendati demikian, yang menjadi pikiran Arjo saat ini adalah nasibnya yang kini sudah tidak bisa bekerja lagi. Apalagi, sebelum kejadian ini dirinya hanya seorang buruh harian lepas.
Untuk membantu perekonomian keluarga, Arjo juga kadang-kadang dibantu oleh istrinya yang buka warung kecil-kecil di depan rumah.
“Buat bantu belanja (uang jajan) anak-anak. Jualannya enggak setiap hari, seminggu itu sekitar 3 kali lah,” ucapnya.
Saat ini, dirinya pun hanya bisa pasrah dan ingin fokus ke penyembuhan supaya bisa cepat diperbolehkan pulang ke rumah oleh dokter.
“Yang penting pulang dulu lah, yang penting sehat dulu. Kalau rezeki pasti udah ada dari yang Maha Kuasa. Kalau udah sehat juga kan pasti ada inspirasi nanti mau kerja apa,” imbuhnya.
Ditanggung BPJS
Sejak dirawat di rumah sakit, mulai dari RSUD Abu Hanifah, Kabupaten Bangka Tengah hingga dirujuk ke RSUD Dr (HC) Ir Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
Arjo baru mengeluarkan biaya sekitar Rp500 ribu. Uang itu untuk obat yang kebetulan tidak ada di RSUD serta biaya makan dan minum di rumah sakit. Alen, kerabat Arjo menyebut biaya pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan.
Kebetulan dari awal, yang mengurus administrasi pengobatan Arjo adalah Alen. “Alhamdulillah kita dari mengurus korban sejak awal sampai sekarang semua gratis ditanggung BPJS kesehatan, tapi ada beli obat di luar rumah sakit terutama obat yang tidak ada di rumah sakit dan biaya kurang lebih Rp300 ribu,” kata Alen.
Diakui Alen, sejak awal korban dikabarkan diterkam buaya dan dilarikan ke rumah sakit Bangka Tengah hingga RSUD Soekarno, pihak keluarga mempercayai dirinya untuk mengurus seluruh administrasi atau keperluan pasien di rumah sakit.
“Saya standby di sini (RSUD) kalau ada apa-apa keluarga yang mempercayai saya untuk mengurus, apalagi pihak keluarga terkendala mau kemana-mana termasuk keluar masuk rumah sakit,” ucapnya.
“Iya misalkan beli obat keluar, itu saya yang beli dan keperluan korban atau keluarga seperti makanan atau kebutuhan lainnya saya yang berangkat keluar dari rumah sakit untuk membelinya,” sambung Alen
Lebih lanjut, Alen pun sangat berterima kasih kepada semua pihak, khususnya masyarakat sekitar yang telah membantu korban dan keluarga selama korban mendapatkan musibah dan dilakukan perawatan di rumah sakit.
Apalagi sudah ada masyarakat yang mendonasikan sebagian rezekinya untuk diberikan kepada korban dan keluarga, sampai saat ini keluarga merasa terbantu dan bisa meringankan beban keluarga saat tertimpa musibah.
“Kami sangat berterima kasih banyak kepada kawan-kawan yang telah membantu hingga meluangkan waktu membesuk korban di rumah sakit, masalah biaya lain-lain keluarga ada dapat bantuan dari masyarakat maupun anggota dewan setempat,” ujar Alen.
“Namanya musibah, pasti ada hikmahnya dan kami sebagai keluarga sangat prihatin dan semoga ke depan ada hikmah dan korban cepat sembuh dari luka-lukanya,” katanya.
(Posbelitung.co/u2/v1)
buaya
Buaya Bangka Belitung
Konflik Buaya dengan Manusia
warga Desa Delas
Kabupaten Bangka Selatan
Berita Bangka Selatan
Posbelitung.co
| 1.427 Perempuan di Bangka Selatan Ditargetkan Jalani HPV DNA dan IVA Test, Antisipasi Kanker Serviks |
|
|---|
| Bupati Bangka Selatan Berang, Ada Oknum ASN Diduga Minta Imbalan dari Bantuan Permodalan UMKM |
|
|---|
| Pemuda Ditemukan Meninggal Usai Terseret Ombak saat Mancing di Perairan Namak Bangka Selatan |
|
|---|
| 143 Kampil Pasir Timah Diangkut Kapal Bermuatan Terasi Diamankan Tim Lanal Babel di Bangka Selatan |
|
|---|
| Daftar 21 Nama Lolos Seleksi Sekda dan Kepala OPD Bangka Selatan, Bupati Tegaskan Tak Ada Rekayasa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/0801-arjo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.