Peran Pengawasan Orang Tua Sangat Penting Cegah Pernikahan Dini

POSBELITUNG.CO - Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Belitung Timur menanggapi isu sosial 58 pernikahan dini yang terjadi di wilayah itu sepanjang 2023.

Ketua LPA Belitung Timur Imelda Handayani menilai data angka yang ada memang kecil dan cenderung menurun dibandingkan tahun 2022.

Meski begitu, dia menegaskan fakta data itu hanya di atas kertas. Kenyataannya, dia yakin angka pernikahan dini lebih tinggi dibandingkan data tersebut.

"Saya contohkan ketika tahun 2022 lalu ada sekitar 250 kehamilan remaja sedangkan angka dispensasi nikah hanya 71 pernikahan. Jadi kami percaya bahwa angka tersebut jauh di atas 58," kata Imelda kepada posbelitung.co, Senin (15/1).

Imelda bilang hal itu mungkin terjadi karena praktik nikah di bawah tangan masih dia temui dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Karena itu pencatatan nikah tidak masuk ke negara sehingga tidak masuk dalam data.

Dia bilang isu pernikahan dini memang butuh sinergisitas semua pihak, namun porsi terbesar adalah peran dan pengawasan dari orang tua. Dia meminta orang tua lebih peka lagi terhadap kegiatan-kegiatan anak dan harus diberikan edukasi tentang seks.

"Jangan tabu lagi dengan edukasi seks. Karena jaman sekarang mereka bisa cari tau sendiri, tapi efeknya lebih bahaya karena tanpa pengawasan," kata Imelda.

Selain itu, dia menyoroti bahwa memang dengan tingginya angka pernikahan dini, maka makin tinggi juga kesadaran masyarakat atas hukum. Namun, hal itu tidak bisa dijadikan tolak ukur dan acuan sebab itu sama saja mewajarkan pernikahan dini.

"Kita tidak ingin hal itu menjadi pewajaran di masyarakat, kalau sudah hamil pasti bisa nikah karena ada dispensasi nikah dari KUA. Tidak bisa seperti itu terus. Kita harus menggalakkan lagi pencegahannya supaya bisa diantisipasi," kata Imelda.

Dia sendiri di LPA bersama dengan Dinsos selalu melakukan edukasi kepada siswa maupun orang tua di sekolah supaya jangan lepas pengawasan terhadap anak-anak mereka. (s1/posbelitung.co)