Perang di Palestina

Ribuan Masjid dan Kuburan Dihancurkan, Pulang Perang Tentara Israel jadi Gila, Tembak Teman Sendiri

Puluhan ribu rakyat sipil ditembak, ribuan masjid dan kuburan dihancurkan pulang perang tentara Israel alami gangguan jiwa hingga tembak teman sendiri

Penulis: Hendra CC | Editor: Hendra
MOHAMMED ABED / AFP
Penampakan Masjid Hassaina yang berada di Kota Gaza yang dihancurkan dengan bom oleh tentara Israel pada 11 Januari 2024 dan penampakannya pada 26 Januari 2021 saat masih berdiri kokoh 

POSBELITUNG.CO, - Pulang perang di Gaza, Palestina tentara Israel bukannya bisa hidup nyaman dan tenang, mereka malah terkena gangguan mental.

Hampir sebagian besar tentara IDF Israel mengalami gangguan jiwa, gila atau stres berat akibat ikut perang melawan pejuang Hamas di Palestina.

Diketahui puluhan ribu rakyat sipil dari bayi, anak-anak, wanita hingga orang tua yang tak bersalah mereka tembaki dengan membabi buta.

Ribuan rumah rakyat, fasilitas umum, kesehatan, pendidikan hingga agama dihancurkan oleh zionis Israel selama perang di Jalur Gaza, Palestina sejak 7 Oktober 2023.

Tak hitung lagi harta benda rakyat Palestina yang dijarah oleh tentara IDF Israel.

Terdata ada 1000 masjid, kuburan dan tempat ibadah lainnya hancur rata dengan tanah di bombardir oleh tentara Israel.

Pulang perang di Gaza, tentara IDF Israel pun banyak yang mengalami gangguan jiwa atau gila.

Gangguan jiwa atau gila ini dialami oleh seorang tentara IDF berusia 25 tahun.

Jpost melaporkan tentara ini merupakan tentara cadangan Israel yang kembali dari Gaza dan menderita gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Saat kembali ke negaranya, tentara ini membunuh seorang temannya di sebuah apartemen di Jalan Menachem Begin, Tel Aviv pada Sabtu (20/1/2024).

Mengutip dari Arab News, tentara ini membawa senjata berlisensi dalam penembakan tersebut.

Sementara itu, korban yang merupakan temannya awalnya menderita luka-luka.

Namun, karena lukanya makin parah, korban akhirnya meninggal dunia.

Media Israel melaporkan dalam beberapa bulan terakhir bahwa ribuan tentara yang diberhentikan setelah perang di Gaza mengalami trauma.

Pada awal bulan Desember, media Haaretz melaporkan ada 18 persen tentara yang kembali dari Gaza dan mengalami kesehatan mental seperti, PTSD.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved