Perang di Palestina

Amerika Jangan Cuma Mengancam, Iran Tidak akan Takut Apalagi Mundur, Siap Tempur Kapan Pun

Amerika keluarkan ancaman, Iran tak mau perang, tapi tak akan mundur bila diserang duluan, siap tempur kapan pun

Penulis: Hendra CC | Editor: Hendra
Tangkap Layar AP
Panglima Korps Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami saat memberikan pidato di acara pemakaman korban tewas dalam peristiwa pengeboman di Kerman, 5 Januari 2024. 

POSBELITUNG.CO, - Pasca peristiwa tewasnya 3 tentara Amerika Serikat di Tower 22, perbatasan Suriah dan Irak membuat hubungan AS dan Iran memanas.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pun langsung merespon peristiwa tewasnya 3 anggota militernya itu.

Respon yang dimaksud Joe Biden adalah akan membalas dengan melakukan serangan balik atas peristiwa di Tower 22 tersebut.

"Kami mengalami hari yang berat tadi malam di Timur Tengah. Kami kehilangan tiga jiwa pemberani dalam serangan di salah satu pangkalan kami. Dan kami akan merespons," kata Biden, dikutip dari AP News.

Biden mengatakan akan meminta pertanggungjawaban semua pihak yang bertanggung jawab pada waktu dan cara yang akan ia pilih.

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pihaknya akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela negara, pasukan, dan kepentingan.

Dari semua pernyataan tersebut, Washington nampak menyalahkan apa yang mereka sebut sebagai kelompok yang didukung Iran atas serangan di Yordania.

Terkait pernyataan Joe Biden, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian mengatakan bahwa Amerika Serikat jangan cuma berani mengancam.

Republik Iran kata Amirabdollahian dipastikan akan memberikan respon yang cepat dan tegas bila kedaulatan negaranya diancam, termasuk oleh Amerika Serikat.

Pernyataan Amirabdollahian muncul setelah Presiden AS, Joe Biden mengatakan Washington akan "merespons" setelah tiga tentaranya tewas akibat serangan drone di Yordania.

Hal itu disampaikannya ketika berpidato di sidang kabinet di Teheran pada Rabu (31/1/2024).

Amirabdollahian juga mengatakan bahwa perlawanan regional adalah kenyataan yang ada dalam menghadapi pendudukan.

AS, lanjut Amirabdollahian, harus berhenti menggunakan bahasa ancaman dan saling menyalahkan.

Dikutip dari IRNA, Amirabdollahian memperingatkan AS bahwa respons Iran akan cepat dan tegas dalam menghadapi ancaman.

Republik Islam telah membantah terlibat dalam serangan terhadap pasukan AS di Yordania.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved