Berita Pangkalpinang

DLH Pangkalpinang Genjot PAD dari Pelanggan Mobil Sampah Pink dan Kuning

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang bakal berupaya bantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

Penulis: Andini Dwi Hasanah |
Bangka Pos / Andini
Layanan mobil pink yang memungut sampah disetiap Kelurahan di Kota Pangkalpinang yang membuang sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) parit enam Kota Pangkalpinang, Selasa (6/2/2024) 

POSBELITUNG.CO, BANGKA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang bakal berupaya bantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi daerah yakni dari layanan mobil sampah pink dan kuning.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang Bartholomeus Soeharto menyebut, pihaknya menargetkan ada peningkatan 15-25 persen selama tahun 2024, masyarakat yang berlangganan baru mobil sampah.

"Jadi kita bekerjasama dengan pihak Kelurahan untuk membantu masyarakat yang belum terlayani dengan mobil pink ini, serta membantu menyadarkan masyarakat untuk perduli dengan sampah dengan terdaftar sebagai pengguna layanan satgas smile atau disebut juga layanan mobil pink," sebut Soeharto kepada Bangkapos.com, Selasa (6/2/2024).


Hanya saja, kata Soeharto kini pihaknya belum mengantongi pasti jumlah pelanggan yang berlangganan mobil pink ataupun kuning.


"Saat ini kita masih minta Kelurahan untuk mendata berapa jumlahnya, yang pasti kami akan berupaya untuk menambah jumlah pelanggan ini, dengan memaksimalkan ini, akan besar pengaruh terhadap PAD Kota Pangkalpinang," jelasnya.

Soeharto mengatakan, satu rumah yang berlangganan mobil pink hanya membayar Rp15.000 saja perbulannya.

"Dalam satu Kelurahan ada 2 mobil, nah itu bisa dimaksimalkan dengan baik untuk retribusinya, karena banyak masyarakat yang belum menggunakan layanan mobil pink yang kemudian jadi membuang sampah sembarangan," tuturnya.

Dia berharap, dengan memberikan layanan yang baik masyarakat yang selama ini tidak berlangganan jadi ikut memanfaatkan mobil pink tersebut.

"Makanya coba kita dekati lagi, jangan sampai tidak di pakai mobil yang ada ini, kita harus maksimalkan retribusi. Karena mungkin permasalahan di masyarakat ialah, mereka bayar tapi tidak dilayani, untuk itu sekarang kita coba untuk layani dulu, kemudian baru mereka membayar," pungkasnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved