Wisata Pulau Belitung

KUE Penyurong Makanan Khas dan Unik di Belitung Timur, Masuk Daftar Warisan Tak Benda

Waktu itu, ketika mereka beume alias berkebun, memanfaatkan singkong sebagai makanan.

Editor: Alza
(Posbelitung.co/BryanBimantoro)
Kue Penyurong 

POSBELITUNG.CO - Kue khas Belitung Timur ini jarang terdengar.

Padahal, memiliki sejarah unik di tengah masyarakat Belitung.

Karena keunikannya, kuliner berbahan dasar singkong ini bisa menjadi oleh-oleh wisata kuliner. 

Namanya kue penyurong.

Kue yang nyaris langka ini dibuat menggunakan bahan utama berupa singkong.

Asal usul kue penyurong berawal makanan orang-orang tua dulu.

Waktu itu, ketika mereka 'beume' alias berkebun, memanfaatkan singkong sebagai makanan.

Sambil menunggu padi masak masyarakat tempo dulu menanam singkong di kebun.

Singkong ini kemudian menjadi bahan dasar pembuatan kue penyurong.

Proses pembuatan kue penyurong
Proses pembuatan kue penyurong (Posbelitung.co/Bryan Bimantoro)

Elistiana, Anggota Komunitas Tebat Rasau, Belitung Timur baru tahu soal kue ini.

Orang Lintang, Simpang Renggiang pasti tahu kue penyurong ini.

Cara membuatnya, kupas singkong dan buang kulitnya, lalu singkong dicuci bersih.

Setelah itu diparut sampai halus dan hasil parutan ini diberi sedikit garam.

Kemudian parutan singkong itu dibentuk di sebatang kayu seperti sate.

Lalu dipanggang menggunakan bara api seperti memanggang sate.

"Kayunya juga harus batang yang spesial biar ada pengaruh rasanya.

Kali ini kami pakai kayu kandis. Oh ya caranya harus dipanggang, bukan dibakar.

Karena kita hanya butuh panasnya saja buat memasaknya," jelas Elistiana.

Pelengkap untuk menyantap kue penyurong adalah ikan asin.

Kue dimakan bersama ikan asin agar terasa semakin nikmat.

Lantaran perkembangan zaman bisa juga diadaptasikan pada sandingan lain.

Seperti keju, coklat, selai nanas, atau lainnya sesuai selera.

Elistiana memastikan, kuliner satu ini sudah masuk dalam daftar Warisan Tak Benda.

Kemendikbud RI sudah mengeluarkan sertifikat dalam daftar tersebut.

"Jadi, ayo kita lestarikan cemilan khas Belitung Timur yang sudah mulai punah ini," imbau Elistiana.

(Posbelitung.co/Bryan Bimantoro)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved