Berita Belitung

Masyarakat Mengeluh Jual Timah Susah, Begini Kata Pj Bupati Belitung

Menanggapi isu ini, Pj Bupati Belitung Yuspian mengatakan, terkait tata kelola timah banyak kewenangan yang tidak ada di pemerintah kabupaten.

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Pj Bupati Belitung Yuspian, saat ditemui di DPRD Belitung beberapa waktu lalu. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Kesulitan menjual timah baru-baru ini menjadi isu hangat dalam bahasan masyarakat Belitung.

Banyak masyarakat yang merupakan penambang mengeluhkan kondisi yang berdampak pada perekonomian masyarakat.

Menanggapi isu ini, Pj Bupati Belitung Yuspian mengatakan, terkait tata kelola timah banyak kewenangan yang tidak ada di pemerintah kabupaten.

Sehingga isu antara timah legal dan ilegal mencuat dan memengaruhi kondisi saat ini.

"Kalau legal sampai saat ini tidak ada masalah, yang jadi masalah yang 'ilegal', yang belum jelas keterlibatan masyarakat dalam tata kelola niaga timah. Kami terus memantau progresnya, karena infonya dari provinsi sedang mencarikan solusi tata niaga timah, seperti apa menempatkan penambang-penambang rakyat dalam tata niaga timah," jelasnya, Senin (1/4/2024).

Baca juga: Jelang Lebaran 2024, Bank SumselBabel Tanjungpandan Belitung Layani Penukaran Uang Pecahan Kecil

Menurut dia, yang bisa dilakukan pihaknya ialah menyampaikan aspirasi yang ada di masyarakat.

Tapi kembali lagi, kegiatan usaha apapun, termasuk tambang ada koridor aturan yang berlaku.

Saat ini memang ada kesulitan menempatkan tambang rakyat dalam tata kelola niaga timah.

"Sekarang kejadian penertiban dan penangkapan menunjukkan kegiatan yang bahkan sudah dikelola perusahaan swasta pun bisa bermasalah, apalagi yang dikelola masyarakat. Legalitas yang perlu diklarifikasi dulu. Isunya dimana regulasi dapat menempatkan peran masyarakat dalam tambang yang benar," tutur Yuspian.

Disinggung soal langkah yang akan diambil menyikapi persoalan ini, Yuspian mengatakan tak bisa berjanji banyak.

Dia pun menyarankan agar masyarakat menahan diri.

Menyadari bahwa kebutuhan lebaran dan bulan puasa meningkat, Yuspian mengatakan kondisi seperti ini perlu jadi renungan bersama agar bisa menahan diri untuk mengurangi konsumsi dan hal yang tidak perlu.

Sambil perlu memikirkan kegiatan-kegiatan ekonomi yang lain, sehingga tidak hanya terpaku pada satu sektor.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Belitung pun tengah berupaya membuka peluang penyerapan tenaga kerja dengan membuka kesempatan bagi investor untuk hilirisasi kaolin.

Baca juga: DPRD Belitung Minta Persoalan Pemberhentian Penjaga Malam Terminal Tanjungpandan Segera Dituntaskan

"Ini membuka peluang penyerapan tenaga kerja baru. Efeknya bukan hanya karyawan pabrik, tapi juga daya beli masyarakat meningkat karena ada pendapatan," ucapnya.

"Jadi jangan hanya satu jurus, kita masih banyak sumber daya alam, laut yang kaya, daerah kita juga bisa bertani di beberapa tempat. Kami yakin masih banyak sektor lain yang bisa diupayakan di luar isu timah," kata Yuspian.

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved