PM Israel Benjamin Netanyahu Sakit Parah, Tugas Negara Diberikan pada Wakil Perdana Menteri
Untuk sementara, tugas pria berusia 74 tahun itu, dipegang Wakil Perdana Menteri Israel.
POSBELITUNG.CO - Kabar terbaru datang dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Pemimpin negara zionis itu mengalami sakit parah.
Untuk sementara, tugas pria berusia 74 tahun itu, dipegang Wakil Perdana Menteri Israel.
Netanyahu telah melalui operasi hernia di rumah sakit.
Demikian dilaporkan DW, Senin (1/4/2024).
Kantor perdana menteri menyebut, Netanyahu dalam kondisi baik dan mulai tahap pemulihan.
Operasi hernia itu dilakukan pada Minggu (31/3/2024) malam.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kehakiman Yariv Levin menggantikan tugas Netanyahu saat perdana menteri istirahat dari tugasnya.
Hernia pada tubuh Netanyahu ditemukan saat ia menjalani pemeriksaan rutin.
Sebelum menjalani operasi, Netanyahu sempat mengadakan konferensi pers.
“Saya yakinkan Anda bahwa saya akan menjalani perawatan ini dengan sukses dan segera kembali beraksi,” katanya kepada wartawan sesaat sebelum prosedur tersebut.
Netanyahu pernah menjalani operasi serupa pada Agustus 2013 lalu, USA Today melaporkan.
Sebelumnya pada bulan Juli 2023, Netanyahu menjalani operasi penanaman alat pacu jantung.
Pada saat itu, Israel berada di tengah-tengah krisis domestik terburuk dalam beberapa dekade.
Saat itu protes meluas karena rencana perombakan peradilan pemerintahan sayap kanan Netanyahu.
Di saat yang bersamaan dengan operasi yang dijalani Netanyahu, puluhan ribu warga Israel memadati pusat Yerusalem dalam protes anti-pemerintah terbesar.
Kondisi itu sejak perang meletus pada 7 Oktober lalu.
Dilansir Associated Press, para pengunjuk rasa mendesak pemerintah untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Untuk membebaskan puluhan sandera yang ditahan di Gaza dan mengadakan pemilihan umum dini.
Konflik yang terjadi selama hampir enam bulan telah memicu perpecahan dalam kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Meskipun sebagian besar negara tersebut masih mendukung perang.
Netanyahu berjanji untuk menghancurkan Hamas dan memulangkan semua sandera, namun tujuan tersebut masih belum tercapai.
Hamas tetap utuh hingga saat ini.
Sekitar setengah sandera di Gaza dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November.
Namun upaya mediator internasional untuk memulangkan sandera yang tersisa masih gagal.
Pembicaraan dilanjutkan tanpa ada tanda-tanda terobosan akan segera terjadi.
Keluarga para sandera yakin waktu hampir habis, dan mereka pun semakin vokal menyatakan ketidaksenangan mereka terhadap Netanyahu.
“Kami percaya bahwa tidak ada sandera yang akan kembali ke pemerintahan.
Ini karena mereka sibuk melakukan perundingan untuk para sandera,” kata Boaz Atzili, warga Israel yang anggota keluarganya dibawa Hamas pada serangan 7 Oktober lalu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Israel Serang Rumah Sakit Nasser di Gaza, 21 Orang Tewas Termasuk Jurnalis dan Petugas Medis |
![]() |
---|
Israel Cabut 3.000 Pohon Zaitun Warga Palestina di Tepi Barat, Berdalih Timbulkan Ancaman Keamanan |
![]() |
---|
Israel Siapkan Evakuasi Sejuta Warga Palestina, Netanyahu Tegaskan Target Kuasai Gaza |
![]() |
---|
Operasi Besar Israel di Gaza Masuki Tahap Kedua, 1,2 Juta Warga Terancam Mengungsi |
![]() |
---|
Perang Besar Berlangsung, Netanyahu Perintahkan Serangan Penuh, Gaza Target Pendudukan Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.