Berita Pangkalpinang

BI-Pemda Bangka Belitung Waspadai Potensi Tekanan Inflasi, Ada Imbauan Belanja Bijak

Bank Indonesia dan pemerintah daerah terus mewaspadai potensi tekanan inflasi ke depan, khususnya menjelang Idulfitri 1445 Hijriah.

Penulis: Suhendri CC | Editor: Novita
dok. Posbelitung.co
Ilustrasi inflasi. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Bank Indonesia dan pemerintah daerah terus mewaspadai potensi tekanan inflasi ke depan, khususnya menjelang Idulfitri 1445 Hijriah, terutama yang bersumber dari peningkatan sisi permintaan konsumsi masyarakat.

Waspada tekanan inflasi ini telah diperkuat dengan penandatanganan imbauan belanja bijak sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran No.500/0134/IV tanggal 20 Maret 2024 tentang Belanja Bijak pada Bulan Suci Ramadan dan Menghadapi Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Penandatanganan dilakukan oleh Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Penjabat Wali Kota Pangkalpinang, Bank Indonesia Bangka Belitung, MUI, tokoh agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

"Terdapat 4 imbauan yang tercantum dalam surat edaran tersebut, yaitu menerapkan pola konsumsi yang baik dengan belanja bijak, tidak membeli barang secara berlebihan baik di pasar tradisional maupun pasar modern, membeli barang sesuai kebutuhan dan tidak melakukan penimbunan, serta melakukan penghematan energi pada bahan bakar rumah tangga," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi (KPwBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rommy Sariu Tamawiwy kepada awak media, Sabtu (6/4/2024).

Menurut Rommy, melalui berbagai program pengendalian yang dilakukan secara sinergi dan konsisten oleh seluruh pemangku kepentingan, Bank Indonesia optimistis angka inflasi Bangka Belitung pada tahun 2024 dapat tercapai sesuai sasaran target yang ditetapkan pemerintah yaitu 2,5±1 persen.

"Terkendalinya angka inflasi Bangka Belitung Maret 2024 kemarin tidak lepas dari upaya sinergi dan kolaborasi tim pengendalian inflasi daerah (TPID), kementerian atau lembaga, dan seluruh elemen masyarakat di tingkat provinsi maupun kota/kabupaten yang terus memperkuat program-program pengendalian inflasi," tuturnya.

Sekadar diketahui, Badan Pusat Statistik melaporkan tingkat inflasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Maret 2024 sebesar 0,04 persen secara bulanan dan 1,8 persen secara tahunan.

Tingkat inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi Februari 2024 yang sebesar 0,39 persen persen secara bulanan dan 1,86 persen secara tahunan. Angka inflasi tahunan itu pun lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional sebesar 3,05 persen (year on year/yoy).

Selama tahun 2024, lanjut Rommy, TPID di seluruh Bangka Belitung merencanakan 82 kali operasi pasar atau pasar murah di 7 kabupaten dan kota, 52 kali di antaranya dilaksanakan pada periode Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah.

"Program SPHP Bulog juga terus dilakukan untuk stabilisasi harga beras yang dalam setahun terakhir memiliki andil paling tinggi terhadap inflasi Bangka Belitung," ujarnya.

(t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved