Berita Pangkalpinang

Pj Wali Kota Pangkalpinang Soroti Atap Ruang Kelas SDN 20 yang Masih Gunakan Asbes

Menurut Pj Wali Kota Pangkalpinang, Lusje, penggunaan asbes sebagai atap ruang kelas dikhawatirkan dapat mengancam kesehatan siswa-siswi.

Penulis: Suhendri CC | Editor: Novita
Bangka Pos/Andini Dwi Hasanah
PANTAU SARANA SEKOLAH - Penjabat Wali Kota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang Erwandy memantau sarana sekolah di SDN 20 Pangkalpinang, Rabu (15/5/2024). 

Dia menambahkan, serat asbes yang terhirup dapat memperburuk jaringan paru-paru yang memicu luka.

Adapun gejala asbestosis, yakni termasuk sesak napas dan bunyi kering berderak di paru-paru saat menghirup.

Pada stadium lanjut, penyakit ini dapat mengakibatkan gagal jantung.

"Meskipun tidak ada tingkat aman paparan asbes, tetapi orang-orang yang lebih sering terpapar dalam jangka waktu yang lama jauh lebih berisiko. Asbestosis, kanker paru-paru, dan mesothelioma adalah tiga penyakit berbahaya yang disebabkan oleh tubuh yang tidak dapat menghancurkan serat asbes yang terhirup masuk," ujar Tri.

Lebih lanjut, dia mengatakan, serat asbes masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan. Material yang mengandung asbes pada umumnya tidak dianggap berbahaya, kecuali mengeluarkan debu atau serat ke udara sehingga bisa terhirup ataupun dicerna.

"Asbes menjadi berbahaya jika terperangkap di selaput lendir hidung dan tenggorokan di mana kemudian partikel ini melewati jauh ke dalam paru-paru, atau jika tertelan, ke saluran pencernaan. Begitu mereka terjebak di dalam tubuh, serat-serat itu dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan yang disebutkan di atas tadi," tutur Tri.

(t2)

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved