Berita Pangkalpinang
Kasus DBD di Pangkalpinang Meningkat Signifikan, Tembus 151 Kasus hingga Mei 2024
Kadinkes Kota Pangkalpinang, dr Masagus Hakim mengatakan, peningkatan kasus DBD ini diduga kuat akibat kebersihan lingkungan yang kurang terjaga.
Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pangkalpinang terus mengalami peningkatan signifikan.
Hingga Mei 2024, total kasus DBD yang tercatat mencapai 151 kasus.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023, yang tercatat 98 kasus DBD hingga akhir Desember 2023.
Di tahun 2024, kasus terbanyak terjadi pada bulan Maret dengan total 40 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus Hakim mengatakan, peningkatan kasus DBD ini diduga kuat akibat kebersihan lingkungan yang kurang terjaga.
"Apalagi di musim penghujan kemarin, hingga pancaroba yang membuat pertumbuhan virus DBD ini kian cepat," ujar Hakim, Kamis (27/6/2024).
Untuk mengatasi peningkatan ini, pihak Dinas Kesehatan terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya melakukan tindakan pencegahan dengan menerapkan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur plus langkah tambahan.
"Menguras dan membersihkan tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, ember, tempat minum hewan peliharaan, dan lain-lain. Hal ini dilakukan untuk memutus siklus hidup nyamuk aedes aegypti yang berkembang biak di air bersih yang tergenang," jelasnya.
Kemudian, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, dan lain-lain agar nyamuk tidak bisa masuk dan bertelur di dalamnya.
"Lalu mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang bisa menampung air hujan seperti kaleng, botol, plastik, dan ban bekas. Dan plus langkah tambahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, memasang kawat kasa di jendela dan ventilasi, serta melakukan fogging atau pengasapan secara berkala di lingkungan yang rawan," paparnya.
Pihak kelurahan juga dianjurkan untuk mengadakan kerja bakti lingkungan secara rutin guna meminimalisir tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti.
"Kerja bakti ini bisa melibatkan seluruh warga untuk membersihkan lingkungan sekitar, terutama di area yang sering menjadi tempat penampungan air," tuturnya.
Hakim juga mengimbau, masyarakat untuk selalu waspada dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala DBD.
"Penting bagi masyarakat untuk tidak menyepelekan gejala DBD dan segera mencari pertolongan medis. Pencegahan dan penanganan yang cepat sangat penting untuk menghindari komplikasi yang lebih parah," jelasnya.
Dengan upaya edukasi dan pencegahan yang terus digalakkan, diharapkan jumlah kasus DBD di Pangkalpinang dapat segera terkendali dan tidak mengalami peningkatan yang lebih drastis di bulan-bulan mendatang.
"Pemerintah Kota Pangkalpinang juga berkomitmen untuk terus memantau dan melakukan langkah-langkah preventif guna melindungi kesehatan warganya," tambahnya.
(t2)
Pemkot Pangkalpinang Perkuat Keamanan Digital, Tinggalkan Mindset Mempersulit dalam Pelayanan Publik |
![]() |
---|
Disdukcapil Pangkalpinang Siaga KTP di Hari Pencoblosan Pilkada Ulang |
![]() |
---|
Sekda Pangkalpinang Imbau Warga Tak Panik Hadapi Kenaikan Harga Beras Medium |
![]() |
---|
Usai Rakor Harga Beras Naik Melebihi HET, Pemkot Pangkalpinang Langsung Sidak ke Distributor |
![]() |
---|
Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025 Masuk Masa Tenang, KPU Tertibkan APK, Libatkan Tujuh Tim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.