DPRD Belitung Minta Tambah Alat Cuci Darah, Begini Kata Manajemen RSUD Marsidi Judono

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Komisi III DPRD Belitung meminta agar ada penambahan alat cuci darah sehingga dapat mengantisipasi penambahan pasien cuci darah.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi III DPRD Belitung Suherman saat rapat paripurna, Senin (17/7/2024).

"Komisi meminta RSUD dapat menambah alat cuci darah mengantisipasi banyaknya pasien cuci darah. Proses pengadaan alat cuci darah harus dipersiapkan secara matang sesuai regulasi yang berlaku," kata Suherman.

Terkait penambahan alat cuci darah, Kabid Pelayanan RSUD Marsidi Judono drg Ardhi Mirsa Ekaputra mengatakan, penambahan alat cuci darah tidak serta merta dapat dilakukan.

Lantaran harus dibarengi dengan penambahan SDM yang tersertifikasi dan gedung yang harus diubah.

"SDM tidak bisa mengambil dari perawat biasa, karena ada syarat sertifikasi. Proses sertifikasi bagi satu orang perawat memerlukan waktu empat bulan. Itu memang ketentuan dari BPJS, jadi memang kendala di SDM," jelasnya, Selasa (16/7/2024).

Saat ini, RSUD Marsidi Judono Belitung menangani 75 pasien cuci darah.

Sebanyak 45 pasien yang ditangani terjadwal melakukan cuci darah atau hemodialisis dua kali dalam sepekan.

Kemudian, ada tambahan 30 pasien yang diterima dari pasien cuci darah dari salah satu rumah sakit swasta.

"Ada 30 pasien (tambahan) yang kami terima, kalau seminggu dua kali (cuci darah) tidak bisa dilakukan karena kami terkendala SDM dan alat. Makanya kami bisa menjadwalkan, tetapi range (rentang, red) waktu lima hari, dari sebelumnya tiga hari," jelas Ardhi.

Ardhi menyebut, memang ada tren penambahan pasien baru yang harus menjalani cuci darah, sehingga memang harus dipikirkan jalan keluarnya.

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)