Berita Belitung
Camat Sijuk Belitung Gagas Program Gebrak Saja, Koordinasikan Pemdes dan Dana CSR Bikin Jamban Warga
Camat Sijuk Sastra Yuni Ardi menggagas program Gebrak Saja yang merupakan singkatan dari Gerakan Bersama Tuntaskan Satu Jamban.
Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Camat Sijuk Sastra Yuni Ardi menggagas program Gebrak Saja yang merupakan singkatan dari Gerakan Bersama Tuntaskan Satu Jamban.
Gerakan dalam upaya Open Defecation Free (ODF) atau setop BAB sembarangan ini telah berjalan meski baru diluncurkan, Rabu (17/7/2024).
Peluncuran pun dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Belitung Bakri Hauriansyah, seperti jajaran Forkopimcam.
Sastra menjelaskan, melalui program ini dirinya berkoordinasi dan mengkomunikasikan dengan pemerintah desa, serta menggaet pihak perusahaan melalui dana corporate social responsibility (CSR) untuk membangun akses jamban bagi warga setempat.
Terutama di empat desa yang menjadi lokus yakni Desa Terong, Air Selumar, Tanjung Binga, dan Desa Sungai Padang, yang saat ini belum deklarasi ODF.
Melalui program tersebut, juga membantu pemerintah desa dalam pembangunan jamban.
Misalnya, di Desa Air Selumar yang semula menganggarkan lima jamban, dengan program Gebrak Saja dengan menggandeng perusahaan akhirnya mampu menyelesaikan 18 jamban.
"Sehingga kami selaku camat yang mempunyai fungsi dan tugas mengkoordinasikan masyarakat dan pihak terkait, kami buat program ini. Juga berkenaan selaku peserta pelatihan kepemimpinan administrator, ini sebagai bagian aksi perubahan untuk di Kecamatan Sijuk," ucapnya.
Langkah tersebut, lanjut Sastra, dilatarbelakangi lantaran masih tingginya kasus penyakit diare yang mencapai 20 persen.
Bahkan pada 2023, di Desa Tanjung Binga mencapai 78 persen. Ditambah tingginya prevalensi stunting di Kecamatan Sijuk, yang satu di antaranya dipengaruhi perilaku BABS.
Program Gebrak Saja tersebut, terdiri dari tiga tahapan dari jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
Jangka pendek dilakukan dengan berkoordinasi dan sosialisasi pentingnya ODF.
"Karena ODF ini berkaitan dengan perilaku dan kebiasaan karena mungkin masih ada lahan di belakang rumah, sementara karena Kecamatan Sijuk ini masuk dalam daerah pariwisata mempengaruhi citra. Makanya kami berupaya masyarakat punya akses jamban," jelasnya.
Lalu, nantinya akan dilakukan deklarasi ODF yang terakhir di Desa Tanjung Binga, karena menyisakan lima akses jamban yang belum selesai.
"Targetnya awal Agustus selesai semuanya," tutur dia.
(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)
Open Defecation Free (ODF)
Camat Sijuk
Kabupaten Belitung
Bakri Hauriansyah
Sastra Yuni Ardi
Posbelitung.co
Bulog Belitung Gelontorkan 300 Ton Beras SPHP ke Pasar, Stok Baru 1.500 Ton Siap Menyusul |
![]() |
---|
Antisipasi Gejolak Harga, Pemkab Belitung Sidak 6 Distributor Beras di Tanjungpandan |
![]() |
---|
Kelurahan Kampong Damai Belitung Dorong Payung Lilin Jadi Identitas Budaya, Perkuat Lewat Perda |
![]() |
---|
Festival Payong Lilin Kampong Damai Belitung Resmi Digelar, Turis Asal Prancis Ikut Makan Bedulang |
![]() |
---|
Wanita Muda Pelaku Curas di Sijuk Belitung Ternyata Rampas Perhiasan Mertuanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.