Kabar Belitung

Camat Sijuk Gagas Program Gebrak Saja

Camat Sijuk Sastra Yuni Ardi menggagas program Gebrak Saja yang merupakan singkatan dari Gerakan Bersama Tuntaskan Satu Jamban.

Penulis: Rusaidah | Editor: Teddy Malaka
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Peluncuran Program Gebrak Saja di Kantor Kecamatan Sijuk, Rabu (17/7). Gerakan ini dalam upaya open defecation free (ODF) atau stop BAB sembarangan. 

POSBELITUNG.CO - Camat Sijuk Sastra Yuni Ardi menggagas program Gebrak Saja yang merupakan singkatan dari Gerakan Bersama Tuntaskan Satu Jamban.

Gerakan dalam upaya open defecation free (ODF) atau stop BAB sembarangan ini pun telah berjalan meski baru diluncurkan, Rabu (17/7).

Peluncuran pun dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Belitung Bakri Hauriansyah, seperti jajaran forkopimcam.
Sastra menjelaskan, melalui program ini dirinya berkoordinasi dan mengkomunikasikan dengan pemerintah desa serta menggaet pihak perusahaan melalui dana CSR untuk membangun akses jamban bagi warga setempat.

Terutama di empat desa yang menjadi lokus yakni Desa Terong, Air Selumar, Tanjung Binga, dan Desa Sungai Padang yang saat ini belum deklarasi ODF.

Melalui program tersebut, juga membantu pemerintah desa dalam pembangunan jamban. Misalnya, di Desa Air Selumar yang semula menganggarkan lima jamban, melalui program Gebrak Saja dengan menggandeng perusahaan akhirnya mampu menyelesaikan 18 jamban.

"Sehingga kami selaku camat yang mempunyai fungsi dan tugas mengkoordinasikan masyarakat dan pihak terkait, kami buat program ini. Juga berkenaan selaku peserta pelatihan kepemimpinan administrator, ini sebagai bagian aksi perubahan untuk di Kecamatan Sijuk," ucapnya.

Langkah tersebut, lanjut Sastra, dilatarbelakangi lantaran masih tingginya kasus penyakit diare yang mencapai 20 persen. Bahkan pada 2023, di Desa Tanjung Binga mencapai 78 persen. Ditambah tingginya prevalensi stunting di Kecamatan Sijuk, yang satu di antaranya dipengaruhi perilaku BABS.

Program Gebrak Saja tersebut, terdiri dari tiga tahapan dari jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Jangka pendek dilakukan dengan berkoordinasi dan sosialisasi pentingnya ODF.

"Karena ODF ini berkaitan dengan perilaku dan kebiasaan karena mungkin masih ada lahan di belakang rumah, sementara karena Kecamatan Sijuk ini masuk dalam daerah pariwisata mempengaruhi citra. Makanya kami berupaya masyarakat punya akses jamban," jelasnya.

Lalu nantinya akan dilakukan dengan deklarasi ODF yang terakhir akan dilakukan di Desa Tanjung Binga karena menyisakan lima akses jamban yang belum selesai.

"Targetnya awal Agustus selesai semuanya," tutur dia. (del/posbelitung.co)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved