Biodata

Biodata Fathul Wahid, Rektor UII Jogja Tak Mau Ditulis Prof di Namanya

Dia meminta gelar akademik yang melekat pada namanya disembunyikan di sejumlah dokumen kampus UII.

Editor: Alza
Istimewa
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid. 

Pada 30 Mei 2022, Fathul Wahid menerima jabatan profesor karena menjadi Guru Besar bidang Ilmu Sistem Informasi.

Pengakuan Fathul Wahid yang enggan dipanggil dengan sapaan "Prof" disampaikannya melalui akun Facebook pada Kamis (17/7/2024).

Fathul Wahid meminta agar dirinya dipanggil dengan sapaan Fathul, Dik Fathul, Kang Fathul, Mas Fathul, atau Pak Fathul.

"Dengan segala hormat, sebagai upaya desakralisasi jabatan profesor, kepada seluruh sahabat, mulai hari ini mohon jangan panggil saya dengan sebutan "prof."

Panggil saja: Fathul, Dik Fathul, Kang Fathul, Mas Fathul, atau Pak Fathul. Insyaallah akan lebih menentramkan dan membahagiakan. Matur nuwun," tulisnya.

"Para sahabat profesor yang setuju, ayo kita lantangkan tradisi yang lebih kolegial ini.

Dengan desakralisasi ini, semoga jabatan profesor tidak lagi dikejar oleh banyak orang, termasuk para pejabat dan politisi, dengan menghalalkan semua cara," tambah Fathul Wahid.

Sehari kemudian, Kamis (18/7/2024), keluar surat edaran terkait penandatanganan surat, dokumen dan produk hukum ditujukan untuk pejabat struktural di lingkungan UII

Dalam surat tersebut, disampaikan seluruh korespondensi surat, dokumen, dan produk hukum selain ijazah, transkrip nilai, dan yang setara itu dengan penandatangan rektor yang selama ini tertulis gelar lengkap 'Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D.' agar ditulis tanpa gelar menjadi 'Fathul Wahid'.

Pada surat itu, disebutkan juga alasannya. 

Rektor UII ingin menguatkan atmosfer kolegial dalam tata kelola perguruan tinggi.

Fathul Wahid membenarkan, surat edaran itu telah ditandatanganinya.

Ia mengatakan, sudah lama, gelar akademik yang disandang itu tak perlu dituliskan.

"Upaya itu sudah saya lakukan sejak lama ya, sejak saya dikukuhkan menjadi profesor.

Saya anggap itu berkaitan dengan jabatan akademik dengan tanggung jawab besar, alih-alih menjadi berkah," kata dia, dikutip dari TribunJogja.com.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved