Sosok

Inilah Sosok Raja Juli Antoni, Bakal Jadi Menteri LHK, Pernah Dilaporkan Bawaslu ke Polisi pada 2018

Inilah sosok Raja Juli Antoni, yang diisukan akan dilantikan sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)

Editor: Alza
Tribunnews.com
Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang. 

POSBELITUNG.CO - Inilah sosok Raja Juli Antoni, yang diisukan akan dilantikan sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menggantikan Siti Nurbaya, Senin (19/8/2024).

Saat ini, Raja Juli menjabat Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia.

Pria kelahiran 13 Juli 1977 ini adalah politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina (Sekwanbin).

Ia menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia sejak 15 Juni 2022.

Sebelumnya, dia merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga 2014.

Pendidikan

Raja Juli Antoni merupakan putra dari Raja Ramli Ibrahim, tokoh masyarakat Riau yang pernah menjabat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau.

Raja merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat.

Ia meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan skripsi berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.

Ia kemudian menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004.

Lalu menyelesaikannya dengan tesis yang berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.

Berbekal beasiswa dari Australian Development Scholarhip (ADS) pada tahun 2010, Raja meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia.

Ia berhasil mendapatkan gelar Ph.D dengan disertasi berjudul Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia, dengan mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia).

Karier

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved