Sosok
Kisah Iqbal Ramadhan Pendemo di DPR, Sosok Anak Jenderal Moerdiono yang Ditakuti di Era Soeharto
Dia bukan artis Iqbal Ramadhan, pemeran Dilan di Film Dilan yang viral beberapa tahun lalu.
POSBELITUNG.CO - Sosok Iqbal Ramadhan yang satu ini belum banyak dikenal publik.
Dia bukan artis Iqbal Ramadhan, pemeran Dilan di Film Dilan yang viral beberapa tahun lalu.
Iqbal Ramadhan ini adalah mahasiswa yang ikut demo menolak Revisi UU Pilkada, Kamis (24/8/2024).
Dia bersama ribuan mahasiswa lainnya menggelar demo di Gedung DPR Jakarta.
Aksi massa itu ricuh dan Iqbal bersama ratusan pendemo lainnya ditangkap polisi.
Iqbal saat acara Rakyat Bersuara yang tayang iNews TV mengungkap pengalamannya dibawa ke Polda Metro Jaya.
Dia mengaku dipaksa buka celana oleh aparat, sempat dipukul, dan tulang hidung retak.
Namun, Iqbal tak akan memperpanjang masalah tersebut.
Iqbal mengaku kecewa cara rezim memperlakukan mahasiswa yang menyuarakan aspirasi.
Lalu, siapa sosok Iqbal yang diperlakukan kasar oleh aparat?
Iqbal adalah anak purnawirawan TNI berpangkat Letnan Jenderal sekaligus menteri pada masa rezim Orde Baru, Moerdiono.
Pada masa Presiden Soeharto, nama Moerdiono sangat terkenal dan disegani orang.
Dia adalah orang kepercayaan Soeharto.
Sementara ibunya adalah seorang penyanyi yakni Machica Mochtar.
"Memang benar ayah saya seorang Jenderal TNI dan pejabat tinggi pada era Orde Baru," curhatnya dalam tulisan, Selasa (27/8/2024).
Meski terlahir dari keluarga yang dikenal, Iqbal lebih memilih untuk menjaga privasi latar belakang keluarganya.
Selama hidupnya, ia juga tak pernah memanfaatkan nama besar ayahnya untuk kepentingan pribadi.
Bahkan, tak terbesit olehnya menggunakan latar belakang keluarganya untuk meminta perlakuan istimewa saat menghadapi aparat.
Ia hanya mengaku sebagai anak yang terlahir dari rahim seorang ibu yang penuh perjuangan.
Ibunya harus bekerja keras mencari nafkah dan merawatnya tanpa kehadiran sosok ayah.
"Saya tidak pernah menggunakan nama besar almarhum ayah saya untuk kepentingan pribadi.
Saya menjaga rapat latar belakang kedua orang tua saya."
"Bahkan, ketika saya berada pada situasi yang sangat mengerikan di hadapan aparat bersenjata yang melecehkan, memukul, menendang kepala saya," ungkapnya.
Dia merasa seperti bagian dari masyarakat kecil ketika ditangkap Polda Metro Jaya saat berdemonstrasi di depan Gedung DPR.
"Hanya satu yang ingin saya ketahui.
Bagaimana rasanya menjadi masyarakat kecil saat mereka ditangkap dan ditahan aparat keamanan karena menuntut hak-haknya.
Hak untuk bebas dari penyiksaan adalah hak semua anak bangsa di atas bumi manusia," tandasnya.
Iqbal menjelaskan, dirinya bukan anak yang hidup dalam kemewahan dan kekuasaan.
Sejak kecil, Iqbal berjuang melawan ketidakadilan.
Katanya, sang ibu selalu menanamkan nilai-nilai keadilan dan welas asih.
Harapan besar ibunya, lanjut Iqbal, agar dia bisa berguna bagi masyarakat dan berpihak kepada mereka yang terpinggirkan.
"Di saat yang lainnya memanfaatkan nama besar orang tuanya agar mendapatkan kedudukan dan jabatan, ada banyak orang tua dan pemuda yang berjuang."
"Untuk membayar biaya pendidikan yang mencekik, mencari kerja untuk menjadi tulang punggung keluarga, dan menjadi ojol hanya untuk bertahan hidup sehari," papar dia.
Atas latar belakang keluarganya, Iqbal menegaskan hal itu adalah takdir yang tak bisa ia hindari.
"Takdir memilih saya terlahir sebagai anak seorang Jenderal TNI di era Orde Baru dan penyanyi kampung dari Sulawesi.
Saya tidak bisa menolak takdir itu," urainya.
Diketahui, saat ini Iqbal bekerja sebagai asisten pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
Ia menjadi satu di antara korban dugaan penganiayaan dalam unjuk rasa di sekitar Gedung DPR, Kamis lalu.
Ketika kerumunan massa mencoba merobohkan pagar teralis besi dan memasuki area gedung, Iqbal yang khawatir akan keselamatannya mencoba mencari perlindungan.
"Waktu saya baru loncat ke dalam pelataran Gedung DPR itu, tiba-tiba ada lemparan batu antara aparat dan massa," kata Iqbal saat ditemui di Polda Metro Jawa, Jumat (23/8/2024), dilansir Kompas.com.
Dalam usaha mengamankan diri, Iqbal mendekati seorang aparat tak berseragam dan meminta bantuan.
Namun, situasi makin memburuk saat aparat berpakaian bebas menyuruhnya berjongkok dan meminta Iqbal membuka celana.
Hal itu juga diikuti oleh dugaan penganiayaan secara membabi buta.
Sebelumnya, penyanyi Machica Mochtar sempat mengabarkan kondisi anaknya yang diamankan aparat saat unjuk rasa.
Machica menjelaskan, putranya babak belur dihajar oleh oknum. Bahkan, kaki Iqbal bengkak dan hidungnya patah.
Hampir 24 jam Machica tak bisa bertemu, sejak putranya ikut dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR.
"Ditendang pakai sepatu oleh tentara. Jadi anak saya kakinya bengkak," ucapnya di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Jumat lalu.
"Terus hidungnya ditendang, mukanya dihajar pakai sepatunya tentara itu," sambungnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Reynas Abdila/Bayu Indra Permana, Kompas.com/Baharudin Al Farisi)
Sosok Siti Maisyaroh, Gadis Pulau di Selat Nasik Belitung Lolos Beasiswa Kedokteran UBB Sampai Lulus |
![]() |
---|
Siti Maisyaroh Lulusan MAN 1 Belitung, Raih Beasiswa Kedokteran UBB, Prof Ibrahim Kenang Masa Lalu |
![]() |
---|
Sosok Yulianus Paonganan, Terpidana Kasus Hina Jokowi di Medsos, Dapat Amnesti Prabowo |
![]() |
---|
Farel Prayoga Bertemu Sosok Ibu Kandung Setelah 14 Tahun Terpisah, Ibu Tiri Ungkap Fakta Lainnya |
![]() |
---|
Tampang dan Sosok Syahrama, Pembunuh Sevi Driver Ojol Sidoarjo, Terungkap Motifnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.