Pos Belitung Hari Ini

Kisah Inspiratif Komunitas BICA Belitung, Sulap Potensi Tambang Jadi Kerajinan Bernilai Ekonomis

Kisah inspiratif Komunitas Belitong Island Ceramic Art, sulap potensi tambang jadi kerajinan keramik bernilai ekonomis.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini edisi Jumat, 13 September 2024 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Kisah inspiratif Komunitas Belitong Island Ceramic Art, sulap potensi tambang jadi kerajinan keramik bernilai ekonomis.

Komunitas Belitong Island Ceramic Art (BICA) memanfaatkan potensi Kabupaten Belitung yang kaya kaolin, tanah liat dan pasir kuarsa.

BICA menyulapnya menjadi kerajinan keramik untuk pilihan oleh-oleh dari Belitung.

Selain hiasan guci, vas bunga dan piring, kerajinan yang dihasilkan juga berupa pernak-pernik seperti bros, gelang dan kalung.

“BICA Ceramic Art ini berdiri semenjak 2010, dulu anggotanya 20 orang. Tapi seiring berjalannya waktu dan proses yang panjang, banyak yang kurang berminat jadi tersisa tujuh orang,” ujar Ketua Komunitas BICA Darlan kepada Posbelitung.co, Kamis (12/9/2024).

BICA Ceramic Art awalnya berdiri dari ide Darlan yang merupakan mantan pegawai PT Keramika Indonesia Asosiasi (KIA) yang dulu berdiri megah di Belitung.

Semenjak berhenti, Darlan berkeingin membuat kerajinan keramik tapi tertahan karena terkendala modal.

Setelah diskusi dengan Dinas Perindustrian yang sekarang di DPMPTS Kabupaten Belitung, diadakan pelatihan membuat kerajinan keramik di Desa Batu Itam.

“Dengan pelatihan itu didapat SDM-nya untuk membuka kerajinan skala pabrik. Lalu kami cari bahannya seperti kaolin, tanah liat dan pasir kuarsa yang ada di Belitung ini,” ucapnya.

Ia menjelaskan BICA yang berlamat di Jalan Raya Tanjung Kelayang, KM 08, Desa Batu Itam, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, memiliki tiga teknik dalam proses produksi yaitu teknik putar, teknik cetak dan teknik pilin.

Sedangkan bahan baku yang digunakan campuran dari kaolin, tanah liat, silika, feldspart dan water glass. 

Campuran bahan tersebut menghasilkan tanah slip sebagai adonan keramik.

Khusus teknik cetak, adonan tanah slip dibuat encer. Sedangkan teknik putar dan pilin menggunakan slip padat.

Setelah dibentuk baik menggunakan teknik tersebut, keramik dikeringkan selama beberapa hari.

“Kami memang memanfaatkan alam untuk pengeringan ini. Bukan dijemur langsung tapi di suhu ruangan saja,” ujar Darlan.

Halaman
12
Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved