Kisah Mary Breen Wanita AS Menikmati Hari Jadi Guru di Manggar, Beltim Mengingatnya Kampung Halaman

"Kehadiran Mary di sekolah ini diharapkan dapat membantu siswa mengatasi rasa takut tersebut.

Ini sekaligus membuka ruang bagi interaksi yang lebih aktif dalam bahasa Inggris," jelas Winda.

Mary mengaku tertarik pada dunia mengajar tak lepas dari pengaruh ayahnya.

Sang ayah merupakan seorang dosen di Amerika Serikat. 

“Ayah saya yang menginspirasi saya untuk menjadi seorang guru," kata Mery.

Baca juga: Ini Sosok Anaura Marfirsta Siswi SMAN 1 Manggar Belitung Timur Lolos Beasiswa ke Amerika Serikat

Berkat Inspirasi ini, Mary tergerak untuk tidak hanya sekadar mengajar, tapi juga membimbing dan membangun rasa percaya diri siswa-siswanya di Belitung Timur.

Mary juga tertantang untuk belajar Bahasa Indonesia selama di Indonesia.

Selama dua bulan berada di Indonesia, dia sudah mampu menguasai beberapa kalimat dasar.

Mery juga sudah bisa belajar memasak.

Salah satu menu kesukaannya adalah soto.

"Saya suka soto, tapi saya tidak bisa makan makanan pedas," ujarnya. 

Ia mengaku adaptasi budaya berjalan lancar selama di Indonesia, termasuk pengalaman unik yang dialaminya.

Salah satunya, sering diajak berfoto oleh warga setempat.

Alih-alih merasa risih, Mary justru menikmatinya karena dia suka berinteraksi dengan orang baru.

Pengabdian Mary Breen melalui program AMINEF tidak hanya memperkuat pengajaran bahasa Inggris di SMAN 1 Manggar.