Riki Arianto Pembunuh Istri di Parittiga Bangka Barat Ditangkap di Rawa-rawa, Begini Kondisinya

Riki Arianto alias Asin (26) pelaku pembunuhan istrinya, Lenny (21) ditangkap, Senin (14/10/2024).

Penulis: Riki Pratama | Editor: Alza
ISTIMEWA
Pencarian pelaku penganiaya istri hingga tewas, RA, di Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, yang hingga Minggu (13/10/2024) sore belum ditemukan. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Riki Arianto alias Asin (26) pelaku pembunuhan istrinya, Lenny (21) ditangkap, Senin (14/10/2024).

Lenny warga Kampung Cina, Dusun Penganak, Desa Air Gantang, Kecamatan Parittiga, Bangka Barat tewas dengan sejumlah luka tusuk.

Kanit Reskrim Polsek Jebus, Ipda Eko Prasetyo  atas izin Kapolsek Jebus, Kompol Albert, menjelaskan kronologi penangkapan, berawal dari Anggota Unit Reskrim bersama warga Dusun Penganak Desa Air Gantang, Kecamatan Parittiga, menyisir hutan tempat pelaku melarikan diri.

Saat itu, anggota berhasil mengamankan satu orang pelaku tindak pidana pembunuhan, terlihat di dekat rawa-rawa hutan yang banyak ditumbuhi pohon sawit.

"Yang mana pada saat penangkapan pelaku berada di dalam hutan rawa-rawa Dusun Penganak, Desa Air Gantang, Kecamatan Parittiga," kata Kanit Ipda Eko Prasetyo, kepada wartawan, Senin (14/10/2024).

Pelaku Riki alias Asin ditemukan bersembunyi di dekat rawa-rawa dan ketika ditangkap polisi pelaku tanpa perlawanan.

"Pada saat itu bersembunyi di rawa-rawa dan dilakukan pendekatan oleh pihak keluarga.

Agar keluar dari tempat persembunyianya," kata Eko.

Ia menambahkan, saat ditemukan pelaku dalam keadaan sehat kemudian diamankan dan dibawa ke Polsek Jebus untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Diketahui pencarian Riki Arianto alias Asin (26) diduga pelaku pembunuhan istri sendiri Lenny (21) warga Kampung Cina, Dusun Penganak, Desa Air Gantang, telah dilakukan polisi sejak Jumat (11/10/2024) lalu.

Tiga hari pencarian, Polisi dibantu oleh sejumlah warga mencari keberadaan pelaku Riki, yang diketahui melarikan diri ke hutan di kawasan Desa Air Gantang dan Desa Kelabat, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat.

Tim gabungan diturunkan dari TNI/Polri dan juga melibatkan perangkat Dusun Penganak berserta puluhan warga ikut membantu.

Kepala Dusun Penganak, Mustar menjelaskan, keterlibatan warganya mencari pelaku Riki bukan tanpa alasan.

Menurutnya, ada keresahan masyarakat di dusunnya, terutama para kaum wanita jika pelaku belum juga tertangkap.

"Jadi warga terutama kaum wanita, merasa takut dan resah jika pelaku ini belum tertangkap," kata Mustar kepada wartawan, Minggu (13/10/2024).

Dari alasan itu, Mustar mengatakan sejumlah warga datang inisiatif untuk membantu kepolisian menemukan pelaku pembunuhan.

"Maka itu kami atas inisiatif sendiri pada hari ini, ikut membantu menyisir kawasan hutan mulai dari Dusun Penganak sampai ke Dusun Jebu, Tambang 25 dan TK 8, semoga pelaku bisa ditemukan hari ini," ujarnya.

Peristiwa pembunuhan suami terhadap istri ini, sempat menghebohkan masyarakat Dusun Penganak  Jumat (11/10/2024) lalu.

Peristiwa berdarah ini terjadi dirumah korban di Kampung Cina Rt 14 Dusun Penganak Desa Air Gantang.

Berdasarkan keterangan saksi dari orang tua korban Ng Fo Sui, peristiwa ini diduga berawal dari pertengkaran yang sudah lama dan berulang-ulang antara pelaku dan korban, hingga akhirnya terjadinya pembunuhan terhadap korban oleh pelaku.

Selain itu, berdasarkan keterangan keluarga, pelaku saat ini sedang dalam proses berobat jalan karena gangguan kejiwaan atau Depresi.

Diketahui sebelumnya, dari beberapa foto yang diterima Bangkapos.com, korban pembunuhan, terlihat mengenakan daster dan kain sarung tergeletak di atas kasur.

Dengan posisi telentang. Pada tubuhnya terlihat bercak darah akibat luka tusukan.

Kapolsek Jebus Kompol Albert H. D. Tampubolon, menjelaskan kronologis kejadian pembunuhan, terjadi pada Jumat (11/10/2024) subuh, berawal dari anggota Bhabinkamtibmas Desa Air Gantang, mendapatkan laporan dari orang tua korban Ng Fo Sui, menemukan anak angkatnya Lenny terbaring bersimbah darah di kamar tidur.

"Kemudian personel Polsek Jebus didampingi Pak Kadus Penganak mendatangkan TKP di mana melihat kondisi korban sudah terbujur kaku.

Tidak bernyawa, lalu personel Polsek melakukan olah TKP di tempat kejadian dan membawa mayat pelaku di Rumah Sakit untuk dilakukan Visum Et Repertum (VER)," kata Albert kepada Bangkapos.com, Jumat (11/10/2024).

Albert mengatakan, dugaan awal korban di bunuh oleh suaminya sendiri yang mengalami depresi atau sedang menjalani masa pengobatan gangguan jiwa  atau rawat jalan.

"Yang pasti harus ditangkap dulu. Terlepas ODGJ nanti ada proses sendiri. Kalau tidak ditangkap bahaya nanti ganggu yang lain," tegasnya.

(Bangkapos.com/Riki Pratama)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved