Percepatan Penanganan Geopark Belitong, Mikron Antariksa Target Desember 2024 Selesai

POSBELITUNG.CO – Penanganan rekomendasi UNESCO terhadap Geopark Belitong akan dipercepat Pemda dan DPRD Kabupaten Belitung dan ditargetkan selesai hingga 2024.

Geopark Belitong sebelumnya mendapatkan tujuh rekomendasi dari UNESCO sebagai bagian dari evaluasi keberlanjutannya. 

Salah satu aspek yang menjadi perhatian yaitu kurangnya pendampingan dan percepatan pengelolaan kawasan geopark ini. 

Menyikapi hal ini, pemerintah daerah akan terus berupaya memperbaiki kekurangan-kekurangan yang menjadi perhatian UNESCO.

Termasuk salah satunya meningkatkan sinergi bersama DPRD Kabupaten Belitung.

"Dalam waktu dekat, kami akan bersama DPRD menangani masalah ini secara intensif agar status Geopark Belitong tidak terancam.

Percepatan ini akan kami dorong sampai Desember," ungkap Pj Bupati Belitung, Mikron Antariksa, Selasa (22/10/2024).

Mikron menegaskan percepatan penanganan rekomendasi UNESCO terhadap Geopark Belitong akan menjadi prioritas Pemda dan DPRD Kabupaten Belitung. 

Pemerintah daerah hingga Desember 2024 akan berfokus menyelesaikan tujuh rekomendasi yang diberikan UNESCO terkait status Geopark Belitong.

Hal ini harus segera dilakukan mengingat sebelumnya mendapat peringatan berupa "yellow card."

"Rekomendasi dari UNESCO terhadap Geopark Belitong harus diselesaikan bersama-sama dengan DPRD.

Dengan adanya komisi-komisi dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang akan segera dibentuk, kami optimis langkah perbaikan akan lebih cepat," ujar Mikron.

UNESCO sebelumnya mengeluarkan rekomendasi sebagai peringatan terhadap Geopark Belitong untuk memperbaiki aspek pengelolaan, tata kelola, serta partisipasi masyarakat lokal dalam mendukung pariwisata berbasis alam. 

Lantaran hal itu, jelas Mikron, sinergi antara Pemda dan DPRD akan semakin diperkuat untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang ada, termasuk mempercepat pembangunan di sektor pariwisata.

"Kami berharap dengan komitmen yang terjalin ini, PR besar terkait Geopark dapat segera diselesaikan dan statusnya tetap dipertahankan," kata Mikron. 

Baca juga: Tim Asesor Cek Ulang Status Geopark Belitong, Ini Daftar Geosite yang Dikunjungi

Dilansir sebelumnya, status Geopark Belitong terancam mendapat kartu kuning. 

Hal ini terjadi pada pertemuan sejumlah asesor UNESCO beberapa waktu lalu.

Berdasarkan video yang didapatkan Pos Belitung, pertemuan itu membahas mengenai kondisi Geopark Belitong. 

Dari hasil voting, tidak ada satu pun yang memberikan green card. 

Para asesor yang hadir kemudian mengangkat tangan untuk memberikan yellow card. 

"Saya pikir saya harus memberikan yellow card.

Seperti yang anda ketahui, ketika anda memberikan green card, orang-orang akan bersantai dan merasa semuanya baik-baik saja.

Jadi dengan memberikan yellow card, mereka akan berpikir harus melakukan sesuatu.

Ini bukan hukuman. Saya pikir ini adil berdasarkan dokumen yang ada," kata seorang asesor wanita yang hadir di pertemuan itu. 

Dalam pertemuan tersebut ada tujuh rekomendasi yang diberikan untuk Geopark Belitong. 

Di antara rekomendasi tersebut, UNESCO merekomendasikan agar pemerintah daerah mulai mempertimbangkan kebijakan tentang penjualan batu satam, serta konservasi tukik yang dilakukan di bawah pengawasan profesional dan ilmiah, bukan operator pariwisata.

Daftar geosite di Belitung yang dikunjungi asesor UNESCO dalam rangka revalidasi status UNESCO Global Geopark yang disandang oleh Geopark Belitong.

Seperti diketahui revalidasi atau pengecekan ulang status UNESCO Global Geopark yang disandang oleh Geopark Belitong dilakukan dengan serangkaian peninjauan ke titik-titik geosite.

Dua asesor UNESCO, ahli geologi yang berasal dari Vietnam, Tran Tan Van dan ahli kehutanan Jepang, Hiroko Sato melakukan proses revalidasi pada 15-20 Juli 2024.

Adapun geosite yang akan dikunjungi dalam rangkaian proses revalidasi ini, di antaranya Geopark Information Center Belitung, Belitong Geological Information Center Belitung Timur, Geosite Open pit Nam Salu, Ambacht Cursuus Stannia, Maritime Galery, Geosite Burung Mandi, dan Batu Begalang.

Kemudian Bukit Peramun, Tanjung Nyato, SMK Negeri 1 Selat Nasik, Suak de Gual Ecoprint, Hutan Bakau Petaling, Geosite Tanjung Kelayang dan pulau-pulau kecil sekitarnya.

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)