Berita Bangka Belitung

Kisah Sunardi Guru Penggerak di Bangka Tengah Kenalkan Program Sidul Ke Lisa

Kisah Sunardi (35) salah satu calon guru penggerak angkatan 10 di Kabupaten Bangka Tengah mengisahkan program pendidikan

Penulis: Sepri Sumartono | Editor: Kamri
Istimewa
Lokakarya program guru penggerak angkatan ke-10 di Kabupaten Bangka Tengah. 

POSBELITUNG.CO - Kisah Sunardi (35) salah satu calon guru penggerak angkatan 10 di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengisahkan mengenai program pendidikan yang diikutinya.

Guru SD Negeri 7 Lubukbesar ini mengaku pernah mengikuti program pendidikan guru penggerak angkatan 6, tapi dirinya tidak masuk ke tahap selanjutnya.

Terdapat berbagai pengetahuan yang diperoleh Sunardi selama mengikuti proses pendidikan guru penggerak.

Diantaranya mengenai hal berkolaborasi, berelaborasi dan mengimplementasikan aksi nyata.

Pada program pendidikan guru penggerak peserta diperkenalkan Alur Merdeka yang dimulai dari diri sendiri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstraksi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi hingga mengimplementasikan aksi nyata sebagai bentuk peningkatan kompetensi.

Sunardi sendiri memiliki program Sidul Ke Lisa yang merupakan singkatan dari Siswa-siswi Peduli Kebersihan Lingkungan Sekolah.

Melalui program itu, Sunardi mengajak para guru untuk terus bersemangat dalam meningkatkan kompetensi melalui program-program pendidikan yang ada.

"Mari kita menjadi bagian dari transformasi perubahan untuk kemajuan pendidikan Kabupaten Bangka Tengah yang lebih baik," ujar Sunardi.

Diketahui sebanyak 27 guru di Kabupaten Bangka Tengah mengikuti program pendidikan guru penggerak angkatan 10 yang saat ini sudah masuk tahap lokakarya atau panen hasil karya. 

Lokakarya 7 panen hasil karya diadakan di Aula BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Lokakarya ini menampilkan kreasi dan aksi nyata atau rencana pengembangan program para calon guru penggerak Kabupaten Bangka Tengah.

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Bangka Tengah, Hamdani menjelaskan program pendidikan guru penggerak dilaksanakan kurang lebih selama 8 bulan tanpa mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.

"Ada 27 orang calon guru penggerak yang terdiri dari 13 guru SD, 8 guru SMP dan 6 guru untuk jenjang SMA/SMK yang ada di Kabupaten Bangka Tengah," jelas Hamdani, Selasa (29/10/2024).

Baca juga: Kisah Pedagang Keliling di Belitung Kaget Diantar Suzuki Ertiga, Ternyata Panen Hadiah Simpedes

Hamdani berharap guru penggerak dapat menjadi pemimpin pembelajaran pada satuan pendidikan dan menularkan apa yang telah dipelajari selama proses pendidikan berlangsung.

"Melalui pendidikan guru penggerak ini, semoga dapat meningkatkan kuantitas serta kualitas bagi guru kita yang menjadi pemimpin pembelajaran," jelas Hamdani.

Dinas Pendidikan berharap para calon guru penggerak dapat menularkan ilmu yang diperoleh selama proses tersebut.

Hal ini agar program tersebut bisa benar-benar diterapkan di sekolah, baik itu di dalam maupun di luar.

(Bangkapos.com/Sepri Sumartono)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved