Berita Belitung

Deflasi Tiga Bulan Berturut-turut, Inflasi Tanjungpandan Belitung di Bawah Target Nasional

Tanjungpandan kembali mencatat deflasi secara tahunan (year-on-year atau yoy) pada November 2024 sebesar 0,09 persen. 

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
ILUSTRASI - Turunnya harga cabai rawit menjadi satu dari penyumbang deflasi secara tahunan di Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada November 2024. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Tanjungpandan kembali mencatat deflasi secara tahunan (year-on-year atau yoy) pada November 2024 sebesar 0,09 persen. 

Ini merupakan deflasi ketiga berturut-turut setelah September dan Oktober. 

Meski demikian, penurunan harga pada November lebih kecil dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.  

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Baiq Kurniawati, menjelaskan bahwa deflasi ini dipengaruhi oleh turunnya harga sejumlah komoditas, termasuk cabai rawit, cabai merah, ikan bulat, cumi-cumi, dan sawi hhijau

"Dari 11 kelompok pengeluaran, enam di antaranya mengalami deflasi pada November," ujarnya saat rilis berita resmi statistik, Senin (2/12/2024).

Sebaliknya, secara bulanan (month-to-month atau m-to-m), Tanjungpandan mencatat inflasi tipis sebesar 0,01 persen pada November. 

Penyumbang utama inflasi ini adalah bawang merah, kangkung, angkutan udara, daging ayam ras, dan bayam.  

Hingga November 2024, inflasi tahun kalender (year-to-date atau y-to-d) di Tanjungpandan tercatat sebesar 0,56 persen, jauh di bawah rentang target nasional 1,5–3,5 persen yang ditetapkan pemerintah. 

Komoditas seperti beras, sigaret kretek mesin, dan ikan kembung menjadi penyumbang utama inflasi sepanjang tahun ini.

"Pergerakan harga selama 11 bulan terakhir menunjukkan bahwa tingkat harga konsumen di Tanjungpandan masih terjaga. Namun, dengan target inflasi nasional yang berada di rentang 2,5±1 persen, capaian ini harus menjadi perhatian bersama, baik oleh pemerintah daerah maupun pelaku usaha," jelas Baiq.  

Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, inflasi juga dipantau di tiga wilayah lain selain Tanjungpandan yakni Pangkalpinang, Bangka Barat, dan Belitung Timur. 

Pada November 2024, deflasi secara bulanan hanya terjadi di Belitung Timur. 

Sedangkan secara tahunan, deflasi terjadi di Tanjungpandan dan Bangka Barat, sementara Bangka Barat juga mencatat deflasi sepanjang tahun kalender.

Dengan satu bulan tersisa menuju akhir tahun, tren inflasi diharapkan tetap terkendali. 

Stabilitas harga menjadi faktor penting untuk menjaga daya beli masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. 

Baiq menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menjaga kestabilan ini. 

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari) 

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved