Kericuhan di Pengadilan: Razman Nasution Klarifikasi Aksinya yang Menghebohkan

POSBELITUNG.CO - Kamis lalu, suasana persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara sempat memanas akibat insiden yang melibatkan pengacara Razman Nasution. Sidang yang tengah berlangsung dalam kasus pencemaran nama baik dengan Razman sebagai terdakwa, tiba-tiba terguncang oleh aksi emosional sang pengacara yang menghampiri lawannya, Hotman Paris, yang saat itu duduk di kursi saksi.

Insiden itu bermula saat Majelis Hakim memutuskan untuk melaksanakan pemeriksaan Hotman secara tertutup.

Keputusan yang diambil oleh hakim ini ternyata memicu reaksi keras dari Razman.

Tanpa diduga, emosi Razman meluap, dan dalam sekejap, ia melangkah menuju Hotman dengan ekspresi yang jelas menunjukkan ketidakpuasan.

Seiring dengan rekaman video yang mulai beredar di media sosial, terlihat Razman mendekatkan wajahnya ke Hotman.

Dalam video tersebut, suasana menjadi semakin tegang dan petugas pengadilan terpaksa turun tangan untuk meredakan situasi yang hampir memanas lebih jauh.

Setelah kejadian tersebut viral, Razman tidak tinggal diam. Dalam klarifikasinya, ia membagikan ulang video tersebut dan menjelaskan alasan di balik reaksinya.

"Itu adalah aksi spontan saya. Saya merasa diejek oleh ekspresi wajah Hotman," ungkapnya.

Razman menambahkan bahwa perasaan kecewa dan marah itu bermula dari keputusan hakim yang menurutnya terkesan sepihak ketika sidang dihentikan secara mendadak.

Meski insiden itu sempat mengundang perhatian luas di media sosial, Razman dengan tegas menegaskan bahwa emosinya muncul secara spontan.

"Saya tidak terima dengan keputusan hakim yang menskors sidang. Itu yang membuat saya sangat kesal," kata Razman.

Reaksi keras tersebut kemudian menjadi pemicu ia menoleh ke arah Hotman, yang menurutnya memperlihatkan ekspresi yang seolah mengejeknya.

Insiden ini pun menggugah perhatian banyak pihak, yang bertanya-tanya apakah emosi yang ditunjukkan oleh Razman di ruang sidang mencerminkan ketegangan dalam proses hukum yang tengah berjalan.  (*)