Sosok

Sosok Sabila Aina, Anak AKP Lusiyanto Dijamin Lulus Polwan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit

AKP Lusiyanto tewas dalam penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.

Editor: Alza
Kolase Instagram @heni_a_std dan Facebook Lusi Yanto
POLWAN - (kiri) Kapolsek Negara Batin AKP Lusiyanto dan anaknya, Sabila Aina. (kanan) Sabila saat terima tawaran Kapolri untuk menjadi Polwan.  

Sebelumnya, kebenaran Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto disebut menolak sogokan dan nekat gerebek judi sabung ayam akhirnya terungkap.

Hal ini terkuak setelah Kompolnas mengecek sendiri ke rumah AKP Lusiyanto.

Kompolnas dikejutkan dengan kondisi rumahnya yang sederhana.

Hal ini memperkuat bukti bahwa AKP Lusiyanto menolak sogokan tersebut.

Komisioner Kompolnas, Mohammad Choirul Anam, menyebut Peltu Lubis pernah menyogok Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto seusai ditegur terkait judi sabung ayam.

Anam menuturkan hal tersebut dilakukan Peltu Lubis agar AKP Lusiyanto tidak terus menerus mengusik judi sabung ayam yang diduga dikelola olehnya bersama rekannya yaitu Kopka Basarsyah.

"Jadi upaya untuk korban atau Pak Kapolsek ini untuk mengingatkan Peltu Lubis untuk menghentikan upaya sabung ayam bolak-balik diingetin, ini sudah lama," 

"Ketika diingetin gitu, mereka berusaha untuk nyogok dan tegas katanya ditolak (Lusiyanto)" katanya dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (23/3/2025).

Di sisi lain, Anam mengaku pihaknya tidak langsung percaya saat memperoleh informasi bahwa AKP Lusiyanto menolak sogokan dari Peltu Lubis.

Untuk memastikannya, dia menyebut langsung melakukan pengecekan terhadap rumah AKP Lusiyanto.

Dalam pengecekan tersebut, Anam meyakini bahwa AKP Lusiyanto memang tidak menerima sogokan dari Peltu Lubis dan terlibat dalam bisnis judi sabung ayam tersebut karena kondisi rumahnya yang sederhana.

"Awalnya kami tidak percaya, masa ditolak. Tapi, ketika dicek rumahnya (AKP Lusiyanto) sangat sederhana dan berbeda jauh dengan rumah-rumah yang ada beberapa titik di lokasi situ yang ternyata masih berhubungan dengan dua oknum (Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah)," jelas Anam.

Lebih lanjut, dia menyayangkan adanya penggiringan opini berupa isu bahwa AKP Lusiyanto dan dua korban penembakan lainnya yaitu Aipda (Anumerta) Petrus Aprianto dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta turut menerima uang judi sabung ayam.

"Itu yang membuat kami miris, janganlah digiring-giring. Ini ada tiga petugas negara yang meninggal," tegasnya. (surya.co.id)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved