Berita Belitung

RSUD Marsidi Judono Belitung Janji Benahi Layanan Dalam 2 Bulan

Ratih menjelaskan berbagai faktor teknis yang mempengaruhi pelayanan, mulai dari jaringan internet hingga

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Kamri
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
SIDAK RSUD - Bupati Belitung Djoni Alamsyah saat kunjungan ke RSUD Marsidi Judono, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (10/4/2025). Manajemen RSUD dr H Marsidi Judono di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan kesiapannya menindaklanjuti evaluasi Bupati Belitung Djoni Alamsyah terhadap pelayanan rumah sakit, dengan target pembenahan dalam dua bulan ke depan. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG — Manajemen RSUD dr H Marsidi Judono di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan kesiapannya menindaklanjuti evaluasi Bupati Belitung Djoni Alamsyah terhadap pelayanan rumah sakit, dengan target pembenahan dalam dua bulan ke depan.

Hal ini disampaikan Direktur RSUD Marsidi Judono, dr. Ratih Lestari usai peninjauan langsung oleh Bupati Belitung Djoni Alamsyah pada Kamis (10/4/2025).

"Beliau memberikan deadline dua bulan, permasalahan-permasalahan yang selama ini muncul di pelayanan harus terselesaikan. Kami harus siap," kata dr. Ratih.

Ia menegaskan perbaikan tak hanya menyangkut sistem informasi dan antrean, tetapi juga kedisiplinan tenaga kesehatan dalam menerapkan sistem tersebut.

Menurutnya, sistem sebaik apapun tidak akan berjalan efektif jika tidak didukung kepatuhan dari SDM.

“Sebagus apapun sistemnya, kalau human-nya tidak mempraktikkan dan tidak disiplin, pasti ada miss.

Harusnya sinkron, jadi tidak sinkron,” ujarnya.

Baca juga: Bupati Belitung Temukan Pasien Tunggu Obat Berjam-jam, RSUD Diberi Waktu Sebulan Benahi Layanan

Lebih lanjut, Ratih menjelaskan berbagai faktor teknis yang mempengaruhi pelayanan, mulai dari jaringan internet hingga integrasi data dengan BPJS Kesehatan.

Ia juga menyebutkan bahwa rumah sakit telah menyediakan layanan pendaftaran online, tetapi belum seluruh pasien memanfaatkannya.

“Ada juga pasien yang belum paham cara daftar online, makanya kita sediakan petugas untuk bantu edukasi dan bantu daftarkan.

Tapi tetap ada loket offline, terutama untuk pasien yang tidak punya gawai,” jelasnya.

Namun, pasien yang mendaftar offline harus menerima konsekuensi antrean lebih panjang.

Hal ini disebabkan antrean farmasi yang bersifat akumulatif, tidak berdasarkan poli.

“Misalnya pasien poli penyakit dalam nomor tiga, tapi saat ke farmasi bisa jadi antreannya sudah puluhan.

Itu yang menyebabkan harus menunggu lama,” kata dr. Ratih.

Baca juga: Kalender April 2025 Lengkap dengan Tanggal Merah Sisa Berapa Lagi? Cek Jadwal Libur Long Weekend

Ia memastikan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap sistem antrean dan beban kerja SDM, termasuk kemungkinan penambahan tenaga jika diperlukan.

"Kita evaluasi dulu beban kerjanya.

Kalau memang kurang, tentu akan kami tambah, tapi harus berbasis data," tuturnya. 

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari) 

 

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved