Wisata Bangka Belitung

Oleh-oleh Kopiah Resam Khas Bangka Belitung dari Desa Dendang, Tahan Basah dan Adem di Kepala

Kopiah resam oleh-oleh khas Bangka Belitung ini semakin hari banyak dicari.

Penulis: Riki Pratama | Editor: Kamri
Bangkapos.com/Riki Pratama
KOPIAH RESAM - Usaha kerajinan kopiah brand Aloeng Hardycraft, oleh-oleh khas Bangka Belitung di Jalan Pangkalpinang-Mentok, Desa Dendang, KM 73, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (11/5/2025). 

Kerajinan resam umumnya diproduksi dalam skala usaha rumah tangga.

"Resam itu kami ambil di hutan, ia sejenis tanaman paku, rumput liar, banyak peneliti menyampaikan tanaman ini, dibudidaya belum bisa.

Usia panennya tidak tahu, jadi dia itu tumbuh liar saja di hutan, atau kebun karet," katanya.

Berjalanya waktu, keberadaan tumbuhan resam makin sedikit.

Ini lantaran banyak hutan dipangkas dan dibuat kebun kelapa sawit sehingga keberadaan resam makin berkurang.

"Kami juga pernah mencari bahan baku sampai ke kecamatan sebelah, atau tempat lain, yang belum dimasuki persawitan," jelas Kartini.

Tumbuhan resam memiliki tiga jenis, yakni resam padi, resam bulin, resam lilit.

Resam lilit memiliki ciri kuning-keras.

Jenis ini sudah langka atau susah dicari.

Kini yang masih banyak keberadaanya adalah resam padi dan bulin yang tumbuh di tempat-tempat tertentu.

"Kalau untuk saat ini waktu pembuat kopiah kasar kasar mencapai 1-2 Minggu.

Sementara kopiah halus 1-2 bulan. Karena kerumitan, dan kualitasnya berbeda," katanya.

Kelebihan kopiah resam dengan kopiah-kopiah lainnya terletak dikenyamanan saat dipakai.

Kopiah resam lebih adem, dingin di kepala karena memiliki banyak pori-pori.

"Kata yang makai kopiah ini lebih dingin, karena ada pori-pori kena air tidak basah, dan bahanya awet dapat bertahan hingga bertahun-tahun," jelas Kartini.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved