Berita Belitung

Tarsius Center Indonesia Siapkan Workshop Ekowisata di Desa Mitra di Belitung

Tarsius Center Indonesia (TCI) saat ini juga sedangkan menyiapkan rangkaian workshop ekowisata di sejumlah desa

Editor: Kamri
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
TARSIUS CENTER INDONESIA - Foto bersama usai penandatanganan kerja sama Dinas Lingkungan Hidup sebagai penanggung jawab Tahura Gunung Lalang dengan Tarsius Center Indonesia (TCI) di Ruang Pertemuan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (20/5/2025). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Tarsius Center Indonesia (TCI) saat ini juga sedangkan menyiapkan rangkaian workshop ekowisata di sejumlah desa yang telah bermitra di Belitung.

Namun, saat ini hanya tinggal satu desa tambahan di wilayah Belitung Timur yang belum ditentukan untuk melengkapi keterwakilan lanskap pesisir-hulu. 

Koordinator Program Solusi dari TCI, Ade Afrilian mengatakan TCI saat ini memulai langkah konkret dalam pengelolaan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Gunung Lalang di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kegiatan ini menggandeng empat desa sekitar.

Desa yang dimaksud adalah:

Desa Aik Rayak

Desa Perawas

Desa Buluh Tumbang

Desa Aik Seruk.

Program Tahura akan difokuskan pada dua hal yakni penyusunan rencana pengelolaan Tahura dan rehabilitasi lahan kritis seluas sekitar 28 hektare.

“Kegiatan hari ini bukan hanya penandatanganan kerja sama antara TCI dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai penanggung jawab wilayah, tapi juga menjadi awal dari rangkaian diskusi dengan masyarakat terkait kondisi terkini Tahura,” ungkap Ade Afrilian usai penandatanganan kerjasama di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Belitung, Selasa (20/5/2025).

Ia menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dalam implementasi Program Solusi.

Solusi adalah singkatan dari Integrasi Pengelolaan Lestari Keanekaragaman Hayati, Terestrial, dan Pesisir.

Program ini merupakan inisiatif kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jerman. 

Menurut Ade, rehabilitasi akan disesuaikan dengan karakteristik wilayah.

Baca juga: Nama Shabrina Leanor Angkat Citra Positif Belitung, Berbinar: Kami Bangga Sekali

Penanaman bisa berupa penanaman pohon buah di wilayah kering, bambu di tepian aliran air, atau pohon lokal untuk pengayaan lahan.

Lokasi dan jenis tanaman akan ditentukan bersama masyarakat dalam pertemuan lanjutan.

Termasuk kelompok tani hutan yang akan menjadi pelaksana.

Sebelum kegiatan di lapangan dimulai, langkah pertama adalah memfasilitasi terbentuknya kelompok kerja (pokja) yang akan menyusun rencana pengelolaan.

“Program Solusi masuk untuk membantu fasilitasi, karena sebelumnya DLH belum bisa menyelesaikan rencana tersebut akibat keterbatasan anggaran karena adanya efisiensi,” jelasnya.

Ade mengatakan tanggung jawab penyusunan tetap berada di DLH.

Solusi akan mendukung teknis seperti menyediakan tenaga ahli dan memfasilitasi konsultasi publik.

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

 

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved