Warga Desa Batu Beriga Bergejolak, Tolak Ponton Mitra PT Timah Beroperasi di Laut

Namun, masyarakat resah lantaran ada perusahaan mitra PT Timah Tbk, yang merakit ponton isap produksi (PIP) di Laut Desa Batu Beriga.

Penulis: Sepri Sumartono | Editor: Alza
Dok Masyarakat Batu Beriga
TOLAK TAMBANG LAUT - Aksi penolakan warga terkait perakitan ponton mitra PT Timah di Pantai Batu Beriga, Sabtu (24/5/2025). ( 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Semangat masyarakat Desa Batuberiga, Kecamatan Lubukbesar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menolak tambang laut tak pernah padam.

Baru-baru ini, suasana di tengah masyarakat  kembali bergejolak.

Padahal, kondisi di Batu Beriga sempat tenang.

Namun, masyarakat resah lantaran ada perusahaan mitra PT Timah Tbk, yang merakit ponton isap produksi (PIP) di Laut Desa Batu Beriga.

Melihat hal itu, masyarakat murka karena PT Timah Tbk tetap ingin menambang di Laut Desa Beriga.

Sehingga pada Sabtu (24/5/2025), ratusan masyarakat berkumpul di pantai dekat Sungai Bakung karena menduga ada upaya mitra PT Timah akan melakukan penambangan di laut.

Satu di antara masyarakat Batuberiga, Dariyus mengatakan mereka telah melihat adanya perakitan ponton di Pantai Batu Beriga dalam persiapan penambangan.

"Situasi agak tegang, untuk menolak aktivitas perakitan tambang (ponton) yang katanya legal.

Tapi bagi masyarakat dak peduli legal atau ilegal, masyarakat tidak mau tambang," katanya, Sabtu (24/5/2025).

Dariyus menyayangkan sikap PT Timah melalui mitranya yang tetap bersikukuh mau menambang dan merakit ponton, padahal penolakan masyarakat sedang berproses di kementerian.

"Mengapa masih ngotot juga, usulan kami kan kemarin sampai ke gubernur dan disampaikan ke kementerian, ada tiga tuntutan saat itu kami berikan," katanya via telepon.

Alih-alih tuntutan penolakan masyarakat direalisasikan, justru mitra PT Timah merakit ponton di Pantai Batu Beriga bermaksud melakukan penambangan.

"Di pantai sudah ada kayu, drum-drum, hari ini kan mereka (mitra PT Timah) positif ingin merakit (ponton). Maka masyarakat bertindak (menolak)," katanya.

Hanya saja, setalah ada gejolak penolakan, akhirnya Kapolres Bangka Tengah turun tangan dan meminta mitra PT Timah berhenti merakit ponton dan pulang.

"Kapolres turun tadi, mengawal aktivitas itu supaya tidak merakit (ponton) lagi, disuruh dibawa pulang, kami sempat dialog tadi," katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved